dc.contributor.advisor | PURWANINGSIH, TITIN | |
dc.contributor.author | HERLINA, IRMA | |
dc.date.accessioned | 2018-08-28T06:51:33Z | |
dc.date.available | 2018-08-28T06:51:33Z | |
dc.date.issued | 2018-04-26 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/20899 | |
dc.description | Adanya peraturan dan regulasi yang sudah jelas bagi pemenuhan hak-hak
politik para penyandang disabilitas di Kota Yogyakarta, yaitu dengan adanya
peraturan daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2012
tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak-hak Penyandang Disabilitas. Untuk
menguatkan peraturan daerah tersebut, maka lahirlah UU Nomor 8 tahun 2016
tentang penyandang disabilitas. Akan tetapi, partisipasi penyandang disabilitas
terlihat kurang dalam pelaksanaan pemilu baik menjadi panitia maupun pemilih.
Ini disebabkan masih terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan pemilu seperti
lokasi jarak TPS yang tidak mudah dijangkau oleh para penyandang disabilitas,
serta masih terdapat TPS yang belum akses. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui bagaimana inovasi KPU Kota Yogyakarta dalam mewujudkan pemilu
inklusif bagi penyandang disabilitas pada Pemilihan Walikota Yogyakarta tahun
2017.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk dapat
mengetahui bagaimana inovasi KPU Kota Yogyakarta dalam mewujudkan pemilu
inklusif bagi penyandang disabilitas pada pemilihan Walikota Yogyakarta tahun
2017. Teknik pengumpuan data dalam penelitian ini adalah wawancara dan
dokumentasi. Sumber data yang digunakan yaitu data primer berupa wawancara
langsung dengan komisiaris KPU serta data sekunder yang digunakan merupakan
dokumen berupa rekapitulasi daftar pemilih tetap, tingkat partisipasi masyarakat
pada pilwali 2017, rekapitulasi daftar pemilih tetap penyandang disabilitas serta
daftar partisipasi penyandang disabilitas. Sedangkan metode analisis data yang
penulis gunakan yaitu analisis kualitatif, dimana proses analisis dimulai dari awal
penelitian hingga penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian, Pada pemilu tahun 2017 KPU Kota
Yogyakarta menduplikasi inovasi dari pemilu yang sebelumnya. Akan tetapi,
dalam mewujudkan pemilu inklusif KPU sudah membuka ruang bagi penyandang
disabilitas hal ini dapat dilihat dari jumlah pemilih penyandang disabilitas yang
meningkat dibandingkan dengan pemilu sebelumnya. Adanya kendala dalam
pelaksanaan inovasi pada pemilu yaitu kurangnya lahan dalam membuat TPS
akses, serta ada pada penyelenggara pemilu dan penyandang disabilitas itu sendiri.
Seperti masih kurang pekanya atau belum aware nya para petugas di TPS serta
masih apatisnya para penyadang disabilitas akan politik.
Berdasarkan hasil kesimpulan penulis menyarankan kepada KPU Kota
Yogyakarta untuk melakukan pendataan ulang secara detail mengenai jumlah
penyandang disabilitas yang sudah berusia 17 tahun ataupun yang sudah dapat
menggunakan hak pilihnya agar mereka dapat menggunakan hak pilihnya pada
pemilu. Serta melibatkan lebih banyak pegiat disabilitas dalam proses sosialisasi
agar dapat merangkul penyandang disabilitas yang masih belum membuka diri
terhadap pemilu. Agar pada pemilu selanjutnya, partisipasi penyandang disabilitas
dapat meningkat. | en_US |
dc.description.abstract | Adanya peraturan dan regulasi yang sudah jelas bagi pemenuhan hak-hak
politik para penyandang disabilitas di Kota Yogyakarta, yaitu dengan adanya
peraturan daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2012
tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak-hak Penyandang Disabilitas. Untuk
menguatkan peraturan daerah tersebut, maka lahirlah UU Nomor 8 tahun 2016
tentang penyandang disabilitas. Akan tetapi, partisipasi penyandang disabilitas
terlihat kurang dalam pelaksanaan pemilu baik menjadi panitia maupun pemilih.
Ini disebabkan masih terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan pemilu seperti
lokasi jarak TPS yang tidak mudah dijangkau oleh para penyandang disabilitas,
serta masih terdapat TPS yang belum akses. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui bagaimana inovasi KPU Kota Yogyakarta dalam mewujudkan pemilu
inklusif bagi penyandang disabilitas pada Pemilihan Walikota Yogyakarta tahun
2017.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk dapat
mengetahui bagaimana inovasi KPU Kota Yogyakarta dalam mewujudkan pemilu
inklusif bagi penyandang disabilitas pada pemilihan Walikota Yogyakarta tahun
2017. Teknik pengumpuan data dalam penelitian ini adalah wawancara dan
dokumentasi. Sumber data yang digunakan yaitu data primer berupa wawancara
langsung dengan komisiaris KPU serta data sekunder yang digunakan merupakan
dokumen berupa rekapitulasi daftar pemilih tetap, tingkat partisipasi masyarakat
pada pilwali 2017, rekapitulasi daftar pemilih tetap penyandang disabilitas serta
daftar partisipasi penyandang disabilitas. Sedangkan metode analisis data yang
penulis gunakan yaitu analisis kualitatif, dimana proses analisis dimulai dari awal
penelitian hingga penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian, Pada pemilu tahun 2017 KPU Kota
Yogyakarta menduplikasi inovasi dari pemilu yang sebelumnya. Akan tetapi,
dalam mewujudkan pemilu inklusif KPU sudah membuka ruang bagi penyandang
disabilitas hal ini dapat dilihat dari jumlah pemilih penyandang disabilitas yang
meningkat dibandingkan dengan pemilu sebelumnya. Adanya kendala dalam
pelaksanaan inovasi pada pemilu yaitu kurangnya lahan dalam membuat TPS
akses, serta ada pada penyelenggara pemilu dan penyandang disabilitas itu sendiri.
Seperti masih kurang pekanya atau belum aware nya para petugas di TPS serta
masih apatisnya para penyadang disabilitas akan politik.
Berdasarkan hasil kesimpulan penulis menyarankan kepada KPU Kota
Yogyakarta untuk melakukan pendataan ulang secara detail mengenai jumlah
penyandang disabilitas yang sudah berusia 17 tahun ataupun yang sudah dapat
menggunakan hak pilihnya agar mereka dapat menggunakan hak pilihnya pada
pemilu. Serta melibatkan lebih banyak pegiat disabilitas dalam proses sosialisasi
agar dapat merangkul penyandang disabilitas yang masih belum membuka diri
terhadap pemilu. Agar pada pemilu selanjutnya, partisipasi penyandang disabilitas
dapat meningkat. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Inovasi, Pemilukada, Penyandang Disabilitas | en_US |
dc.title | INOVASI KPU KOTA YOGYAKARTA DALAM MEWUJUDKAN PEMILU INKLUSIF BAGI PENYANDANG DISABILITAS PADA PEMILIHAN WALIKOTA YOGYAKARTA TAHUN 2017 | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FISIP
324 | en_US |