Show simple item record

dc.contributor.authorTRIONO, AVIV AZIZ
dc.date.accessioned2018-08-30T06:13:25Z
dc.date.available2018-08-30T06:13:25Z
dc.date.issued2018-08-27
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/20973
dc.descriptionLatar Belakang: Kejadian apendisitis akut ditemukan dengan kondisi yang berbeda-beda,clinical pathway digunakan untuk mengurangi penatalaksanaan, efisiensi biaya, pelayanan sesuai dengan standar prosedur dan berbasis evidence based medicine. Tujuan penelitian untuk evaluasi ketepatan dan menilai kepatuhan clinical pathway apendisitis akut di RS PKU Muhammdiyah Yogyakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan rancangan statsitik penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan data sekunder, Sampel bulan November 2015 sampai akhir januari 2016 (n=38). Untuk evaluasi ketepatan menggunakan ICPAT (Integrated Care Pathway Appraisal Tool) yang terdiri dari enam dimensi dan untuk menilai kepatuhan dengan membandingkan pelayananan yang telah diberikan terhadap pasien dengan lembar clinical pathway. Hasil dan Pembahasan: Evaluasi dimensi pada CP apendisitis akut yaitu, dimensi 1 (benar clinical pathway) konten 70%(cukup) dan mutu 100% (Baik), dimensi 2 (dokumentasi) konten 48% (kurang) dan mutu 25% (kurang), dimensi 3 (pengembangan) konten 54% (kurang) dan mutu 65% (cukup), dimensi 4 (penerapan) konten 60% (cukup) dan mutu 100% (baik), dimensi 5 (maintenance) konten 50% (cukup) dan mutu 31% (kurang), dimensi 6 (peran organisasi) konten 67% (cukup) dan mutu 55% (cukup). Presentase kepatuhan yaitu proses admisi patuh 100%, diagnosis & pre-terapi patuh 100%, dan terapi dengan kepatuhan 29%. Dimensi terburuk ada di dimensi kedua, xv item konten dokumentasi tersebut yaitu tidak ada penjelasan mengenai keadaan pasien tidak dapat menggunakan CP tersebut, tidak ada tanggal berlaku CP tersebut, tidak ada tanggal rencana review dokumen CP, tidak ada cara instruksi bagaimana cara mencatat variasi/ perkecualian, tidak ada peringatan pentingnya melengkapi variasi/ perkecualian, pasien tidak mempunyai akses kepada CP mereka, tidak ada konstribusi langsung pasien dalam mengisi CP, dan dokumentasi CP tidak memenuhi standar dokumentasi RS Kesimpulan dan Saran: perlu dilakukan evaluasi ketepatan CP dimensi apendisitis akut dan penerapannya minimal satu tahun satu kali.Tim khusus CP bertugas mengoreksi implementasi (kelengkapan dokumen rekam medis dan CP, kepatuhan oleh dokter spesialis serta hasil dilaporkan sebagai bahan evaluasi.en_US
dc.description.abstractLatar Belakang: Kejadian apendisitis akut ditemukan dengan kondisi yang berbeda-beda,clinical pathway digunakan untuk mengurangi penatalaksanaan, efisiensi biaya, pelayanan sesuai dengan standar prosedur dan berbasis evidence based medicine. Tujuan penelitian untuk evaluasi ketepatan dan menilai kepatuhan clinical pathway apendisitis akut di RS PKU Muhammdiyah Yogyakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan rancangan statsitik penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan data sekunder, Sampel bulan November 2015 sampai akhir januari 2016 (n=38). Untuk evaluasi ketepatan menggunakan ICPAT (Integrated Care Pathway Appraisal Tool) yang terdiri dari enam dimensi dan untuk menilai kepatuhan dengan membandingkan pelayananan yang telah diberikan terhadap pasien dengan lembar clinical pathway. Hasil dan Pembahasan: Evaluasi dimensi pada CP apendisitis akut yaitu, dimensi 1 (benar clinical pathway) konten 70%(cukup) dan mutu 100% (Baik), dimensi 2 (dokumentasi) konten 48% (kurang) dan mutu 25% (kurang), dimensi 3 (pengembangan) konten 54% (kurang) dan mutu 65% (cukup), dimensi 4 (penerapan) konten 60% (cukup) dan mutu 100% (baik), dimensi 5 (maintenance) konten 50% (cukup) dan mutu 31% (kurang), dimensi 6 (peran organisasi) konten 67% (cukup) dan mutu 55% (cukup). Presentase kepatuhan yaitu proses admisi patuh 100%, diagnosis & pre-terapi patuh 100%, dan terapi dengan kepatuhan 29%. Dimensi terburuk ada di dimensi kedua, xv item konten dokumentasi tersebut yaitu tidak ada penjelasan mengenai keadaan pasien tidak dapat menggunakan CP tersebut, tidak ada tanggal berlaku CP tersebut, tidak ada tanggal rencana review dokumen CP, tidak ada cara instruksi bagaimana cara mencatat variasi/ perkecualian, tidak ada peringatan pentingnya melengkapi variasi/ perkecualian, pasien tidak mempunyai akses kepada CP mereka, tidak ada konstribusi langsung pasien dalam mengisi CP, dan dokumentasi CP tidak memenuhi standar dokumentasi RS Kesimpulan dan Saran: perlu dilakukan evaluasi ketepatan CP dimensi apendisitis akut dan penerapannya minimal satu tahun satu kali.Tim khusus CP bertugas mengoreksi implementasi (kelengkapan dokumen rekam medis dan CP, kepatuhan oleh dokter spesialis serta hasil dilaporkan sebagai bahan evaluasi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherMMR UMYen_US
dc.subjectCLINICAL PATHWAYen_US
dc.subjectAPENDISITIS AKUTen_US
dc.subjectICPATen_US
dc.titleEVALUASI DIMENSI & KEPATUHAN CLINICAL PATHWAYA PENDISITISAKUT DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record