Show simple item record

dc.contributor.authorNOVIYANTI, AWALIA
dc.date.accessioned2018-09-01T01:52:59Z
dc.date.available2018-09-01T01:52:59Z
dc.date.issued2018-09-01
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/21010
dc.descriptionPenulisan ini bertujuan untuk mengetahui mengenai keberadaan utang yang terjadi dalam perjanjian timbal balik antara PT. Magnus dan PT. Garuda, serta mengenai pengakhiran perjanjian secara sepihak yang mengesampingkan Pasal 1266 KUHPerdata apakah dapat menggugurkan kewajiban pembayaran utang. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian normatif yaitu dengan meneliti bahan pustaka yang berkaitan dengan perjanjian, utang, perbuatan melawan hukum, dan pengakhiran perjanjian yang mengesampingkan pasal 1266 KUHPerdata. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan hukum perjanjian dan pengakhiran perjanjian, serta menggunakan pendekatan kasus yang berkaitan dengan isi hukum perjanjian dan pengakhiran perjanjian yaitu kasus antara PT. Magnus Indonesia dengan PT. Garuda Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan cara library research yaitu menggunakan bahan hukum yang mengkaji kasus hukum perjanjian dan pengakhiran perjanjian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam perjanjian timbal balik harus ada persetujuan dari masing-masing pihak. Dalam kasus ini utang PT. Garuda terhadap PT. Magnus merupakan kewajiban yang harus dipenuhi, karena PT. Magnus sudah mengusahakan pemenuhan kewajibannya secara maksimal. Kemudian pengakhiran perjanjian secara sepihak yang mengesampingkan Pasal 1266 KUHPerdata termasuk Perbuatan Melawan Hukum, jadi tidak dapat menggugurkan kewajiban pembayaran, karena dalam Perbuatan Melawan Hukum ada istilah ganti rugi.en_US
dc.description.abstractPenulisan ini bertujuan untuk mengetahui mengenai keberadaan utang yang terjadi dalam perjanjian timbal balik antara PT. Magnus dan PT. Garuda, serta mengenai pengakhiran perjanjian secara sepihak yang mengesampingkan Pasal 1266 KUHPerdata apakah dapat menggugurkan kewajiban pembayaran utang. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian normatif yaitu dengan meneliti bahan pustaka yang berkaitan dengan perjanjian, utang, perbuatan melawan hukum, dan pengakhiran perjanjian yang mengesampingkan pasal 1266 KUHPerdata. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan hukum perjanjian dan pengakhiran perjanjian, serta menggunakan pendekatan kasus yang berkaitan dengan isi hukum perjanjian dan pengakhiran perjanjian yaitu kasus antara PT. Magnus Indonesia dengan PT. Garuda Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan cara library research yaitu menggunakan bahan hukum yang mengkaji kasus hukum perjanjian dan pengakhiran perjanjian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam perjanjian timbal balik harus ada persetujuan dari masing-masing pihak. Dalam kasus ini utang PT. Garuda terhadap PT. Magnus merupakan kewajiban yang harus dipenuhi, karena PT. Magnus sudah mengusahakan pemenuhan kewajibannya secara maksimal. Kemudian pengakhiran perjanjian secara sepihak yang mengesampingkan Pasal 1266 KUHPerdata termasuk Perbuatan Melawan Hukum, jadi tidak dapat menggugurkan kewajiban pembayaran, karena dalam Perbuatan Melawan Hukum ada istilah ganti rugi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherMIH UMYen_US
dc.subjectPERBUATAN MELAWAN HUKUMen_US
dc.subjectPASAL 1266 KUHPERDATAen_US
dc.subjectUTANGen_US
dc.subjectPERJANJIANen_US
dc.titlePEMBUKTIAN ADANYA UTANG DALAM PERJANJIAN KONSULTAN ANTARA PT. GARUDA DAN PT. MAGNUSen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record