dc.contributor.advisor | SUKMONO, FILOSA GITA | |
dc.contributor.author | DWIRANI, WAHYU TITIS | |
dc.date.accessioned | 2018-09-08T01:43:26Z | |
dc.date.available | 2018-09-08T01:43:26Z | |
dc.date.issued | 2018 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/21126 | |
dc.description | Internet menjadi medium baru kaum muda yang saat ini didominasi
oleh generasi milenial untuk membentuk wacana dan mengartikulasikannya
ke dalam sebuah bentuk yang unik, yakni internet meme. Di Indonesia, meme
digunakan sebagai media berkomunikasi, ekspresi lelucon sekaligus refleksi
kaum muda terhadap kehidupan sehari-hari yang sampaikan dengan berbagai
gaya humor. Penelitian ini bersifat kualitatif-deskriptif dengan menganalisis
Internet Meme Film Indonesia yakni Meme Pengabdi Setan dan Meme Dilan
1990 yang dipilih sesuai dengan kepopuleran dari masing-masing meme.
Menggunakan analisis semiotik milik Roland Barthes untuk mendapatkan
makna denotatif, konotatif, dan mitos, serta analisis mengenai teknik
membangun humor milik Arthur Berger untuk mengidentifikasi gaya humor
seperti apa yang terepresentasikan dalam meme. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa gaya humor generasi milenial memiliki karakteristik dan
ciri khas yang direpresentasikan dalam meme. Temuan mengungkapkan
bahwa gaya humor generasi milenial dalam meme bersifat self-defeating
yakni penghinaan terhadap diri sendiri yang dibangun melalui teknik bahasa
yang ironi, satir dan menggunakan plesetan, serta dibutuhkan universality
dalam memahami humor milenial yakni kesepahaman sebuah isu diantara
generasi milenial dan sangat bergantung pada konteks. | en_US |
dc.description.abstract | Internet menjadi medium baru kaum muda yang saat ini didominasi
oleh generasi milenial untuk membentuk wacana dan mengartikulasikannya
ke dalam sebuah bentuk yang unik, yakni internet meme. Di Indonesia, meme
digunakan sebagai media berkomunikasi, ekspresi lelucon sekaligus refleksi
kaum muda terhadap kehidupan sehari-hari yang sampaikan dengan berbagai
gaya humor. Penelitian ini bersifat kualitatif-deskriptif dengan menganalisis
Internet Meme Film Indonesia yakni Meme Pengabdi Setan dan Meme Dilan
1990 yang dipilih sesuai dengan kepopuleran dari masing-masing meme.
Menggunakan analisis semiotik milik Roland Barthes untuk mendapatkan
makna denotatif, konotatif, dan mitos, serta analisis mengenai teknik
membangun humor milik Arthur Berger untuk mengidentifikasi gaya humor
seperti apa yang terepresentasikan dalam meme. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa gaya humor generasi milenial memiliki karakteristik dan
ciri khas yang direpresentasikan dalam meme. Temuan mengungkapkan
bahwa gaya humor generasi milenial dalam meme bersifat self-defeating
yakni penghinaan terhadap diri sendiri yang dibangun melalui teknik bahasa
yang ironi, satir dan menggunakan plesetan, serta dibutuhkan universality
dalam memahami humor milenial yakni kesepahaman sebuah isu diantara
generasi milenial dan sangat bergantung pada konteks. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Representasi, gaya humor, internet meme, semiotik | en_US |
dc.title | REPRESENTASI GAYA HUMOR MILENIAL DALAM INTERNET MEME FILM INDONESIA(ANALISIS SEMIOTIK MEME PENGABDI ETAN DAN DILAN 1990) | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FISIP
512 | en_US |