Show simple item record

dc.contributor.advisorSUSWANTA
dc.contributor.authorPUTRA, SUHARTO
dc.date.accessioned2018-09-08T05:47:27Z
dc.date.available2018-09-08T05:47:27Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/21154
dc.descriptionSejak pemerintah Indonesia memberikan pelayanan pendidikan dan pembangunan untuk seluruh wilayah di Indonesia terutama daerah perbatasaan karena wilayah perbatasan merupakan wajah depan Bangsa Indonesia. Dengan munculnya otnomi daerah tahun 1999 tentang pendidikan di wilayah perbatasan dan Indonesia maka setiap masing-masing orang berhak atas haknya untuk pendidikan. Pelayanan pendidikan yang tidak merata membuat pendidikan di Indoensia belum di katakan maju, karena di daerah perbatasan wilayah 3T pendidikan masih sangat rendah dari akses belajar, pembangunan, pelayanan, administrasi, ruangan belajar dan buku dan lainya. Berbanding terbalik dengan yang ada di kota yang semuanya serba ada dan mudah di akses oleh anak-anak yang tinggal di daerah perkotaan. Penelitian mengenai kolaborasi pemerintah dan masyarakat bidang pendidikan di perbatasan Indonesia dan Malaysia 2016-2017 (studi kasus kecamatan sebatik tengah kalimantan utara). Bertujuan untuk mengetahui terkait sejauh mana kolaborasi pemerintah dan masyarakat dalam pelyanan pendidikan di wilayah perbatasan khususnya kecamatan sebatik tengah. Dan juga faktor-faktor apa saja yang menghambat kolaborasi pemerintah dan masyarakat di wilayah perbatasaan. karena wilayah perbatasaan sangat penting dalam segi hal pendidikan yang merupakan wajah depan bangsa indonseia. Dari penelitian ini juga SD N 002 Kecamatan Sebatik Tengah Desa Maspul yang menjadi studi kasus di daerah perbatasan. Dari penelitian dan analisis yang di lakukan, kolaborasi pemerintah dan masyarakat beserta faktor-faktor penghambat di wilayah perbatasan masih sangat kurang dari dua prinsip kolaborasi yaitu keserasian dan keterpaduan beserta pemberdayaan dalam peningkatan pelayanan pendidikan oleh pihak pemerintah dan masyarakat dalam memberikan pelayaan terhadap warga kecamatan sebatik tengah khusunya memberikan pelatihan SDM. dan juga dari faktor kolaborasi budaya, intitusi, politik yang berpengaruh terhadap pelayanan pendidikan di kecamatan sebatik dari segi warganya yang kurang akan pendidikan dan pengetahuan. Kesimpulannya adalah kolaborasi pemerintah dan masyarakat masing sangat kurang dan harus bisa membenahi pendidikan yang ada di wilayah perbatasan dari segi pengiriman SDM yang berkualitas pembangunan pendidikan yang harus merata. Saran bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melanjutkan peneliti ini dengan segmen dan masalah yang berbeda. Seperti halnya mengangkat peran swasta dalam wilayah perbatasan terkait pelayanan pendidikan yang ada di perbatasan.en_US
dc.description.abstractSejak pemerintah Indonesia memberikan pelayanan pendidikan dan pembangunan untuk seluruh wilayah di Indonesia terutama daerah perbatasaan karena wilayah perbatasan merupakan wajah depan Bangsa Indonesia. Dengan munculnya otnomi daerah tahun 1999 tentang pendidikan di wilayah perbatasan dan Indonesia maka setiap masing-masing orang berhak atas haknya untuk pendidikan. Pelayanan pendidikan yang tidak merata membuat pendidikan di Indoensia belum di katakan maju, karena di daerah perbatasan wilayah 3T pendidikan masih sangat rendah dari akses belajar, pembangunan, pelayanan, administrasi, ruangan belajar dan buku dan lainya. Berbanding terbalik dengan yang ada di kota yang semuanya serba ada dan mudah di akses oleh anak-anak yang tinggal di daerah perkotaan. Penelitian mengenai kolaborasi pemerintah dan masyarakat bidang pendidikan di perbatasan Indonesia dan Malaysia 2016-2017 (studi kasus kecamatan sebatik tengah kalimantan utara). Bertujuan untuk mengetahui terkait sejauh mana kolaborasi pemerintah dan masyarakat dalam pelyanan pendidikan di wilayah perbatasan khususnya kecamatan sebatik tengah. Dan juga faktor-faktor apa saja yang menghambat kolaborasi pemerintah dan masyarakat di wilayah perbatasaan. karena wilayah perbatasaan sangat penting dalam segi hal pendidikan yang merupakan wajah depan bangsa indonseia. Dari penelitian ini juga SD N 002 Kecamatan Sebatik Tengah Desa Maspul yang menjadi studi kasus di daerah perbatasan. Dari penelitian dan analisis yang di lakukan, kolaborasi pemerintah dan masyarakat beserta faktor-faktor penghambat di wilayah perbatasan masih sangat kurang dari dua prinsip kolaborasi yaitu keserasian dan keterpaduan beserta pemberdayaan dalam peningkatan pelayanan pendidikan oleh pihak pemerintah dan masyarakat dalam memberikan pelayaan terhadap warga kecamatan sebatik tengah khusunya memberikan pelatihan SDM. dan juga dari faktor kolaborasi budaya, intitusi, politik yang berpengaruh terhadap pelayanan pendidikan di kecamatan sebatik dari segi warganya yang kurang akan pendidikan dan pengetahuan. Kesimpulannya adalah kolaborasi pemerintah dan masyarakat masing sangat kurang dan harus bisa membenahi pendidikan yang ada di wilayah perbatasan dari segi pengiriman SDM yang berkualitas pembangunan pendidikan yang harus merata. Saran bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melanjutkan peneliti ini dengan segmen dan masalah yang berbeda. Seperti halnya mengangkat peran swasta dalam wilayah perbatasan terkait pelayanan pendidikan yang ada di perbatasan.en_US
dc.publisherFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectkolaborasi pemerintah dan masyarakat, pendidikan di perbatasanen_US
dc.titleKOLABORASI PEMERINTAH DAN MASYARAKAT BIDANG PENDIDIKAN DI PERBATASAN INDONESIA DAN MALAYSIA TAHUN 2016-2017en_US
dc.typeThesis SKR FISIP 375en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record