dc.contributor.advisor | WIDYATMOKO, AGUS | |
dc.contributor.author | KUSWADI, FANNY APRIANTI | |
dc.date.accessioned | 2018-09-21T01:40:20Z | |
dc.date.available | 2018-09-21T01:40:20Z | |
dc.date.issued | 2018-05-20 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/21401 | |
dc.description | Latar Belakang: Gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan
penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, pada suatu derajat yang memerlukan
terapi pengganti ginjal tetap, berupa dialisis atau transplantasi ginjal. Cuci darah
(hemodialisis, sering disingkat HD) adalah salah satu terapi pada pasien gagal
ginjal dalam hal ini fungsi pencucian darah yang seharusnya dilakukan oleh ginjal
diganti dengan mesin untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau racun
tertentu dari peredaran darah manusia seperti air, natrium, kalium, hidrogen,
ureum, kreatinin, asam urat dan zat-zat lain. Ureum dan kreatinin merupakan
senyawa kimia yang menandakan fungsi ginjal normal.
Tujuan: Mengetahui perbedaan tekanan darah pre-post hemodialisis dengan
kadar kreatinin pre-post hemodialisis.
Metode: Penelitian ini dilakuakn pada bulan Maret 2016-Mei 2017 dengan
menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan paired sample t test.
Hasil: Penelitian ini melibatkan 160 pasien gagal ginjal kronik di RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta. Pasien dengan penurunan tekanan darah sesuai dengan JNC
8 didapatkan 56 orang. Seluruh pasien mengalami penurunan kadar kreatinin
namun masih tergolong tinggi.
Kesimpulan: Terdapat perbedaan antara tekanan darah tinggi pre-post
hemodialisis dengan kadar kreatinin pre-post hemodialisis. | en_US |
dc.description.abstract | Latar Belakang: Gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan
penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, pada suatu derajat yang memerlukan
terapi pengganti ginjal tetap, berupa dialisis atau transplantasi ginjal. Cuci darah
(hemodialisis, sering disingkat HD) adalah salah satu terapi pada pasien gagal
ginjal dalam hal ini fungsi pencucian darah yang seharusnya dilakukan oleh ginjal
diganti dengan mesin untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau racun
tertentu dari peredaran darah manusia seperti air, natrium, kalium, hidrogen,
ureum, kreatinin, asam urat dan zat-zat lain. Ureum dan kreatinin merupakan
senyawa kimia yang menandakan fungsi ginjal normal.
Tujuan: Mengetahui perbedaan tekanan darah pre-post hemodialisis dengan
kadar kreatinin pre-post hemodialisis.
Metode: Penelitian ini dilakuakn pada bulan Maret 2016-Mei 2017 dengan
menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan paired sample t test.
Hasil: Penelitian ini melibatkan 160 pasien gagal ginjal kronik di RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta. Pasien dengan penurunan tekanan darah sesuai dengan JNC
8 didapatkan 56 orang. Seluruh pasien mengalami penurunan kadar kreatinin
namun masih tergolong tinggi.
Kesimpulan: Terdapat perbedaan antara tekanan darah tinggi pre-post
hemodialisis dengan kadar kreatinin pre-post hemodialisis. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Hemodialisis, kadar kreatinin, tekanan darah dan gagal ginjal kronik. | en_US |
dc.title | PERBEDAAN TEKANAN DARAH PRE-POST HEMODIALISIS DENGAN KADAR KREATININ PRE-POST HEMODIALISIS | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |