dc.contributor.author | SARASWATI, PRATHITA AYU | |
dc.date.accessioned | 2018-09-21T02:10:56Z | |
dc.date.available | 2018-09-21T02:10:56Z | |
dc.date.issued | 2018-08-31 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/21408 | |
dc.description | Latar belakang: Kebersihan mulut yang tidak terpelihara dengan baik akan
menimbulkan berbagai penyakit di rongga mulut. Seseorang dengan tingkat
pendidikan yang tinggi memiliki pengetahuan dan sikap baik untuk
memelihara kebersihan mulut. Usia 12-15 tahun adalah masa peralihan dari
usia anak ke dewasa, dimana pada usia tersebut anak sangat rentan
terpengaruh perilaku teman sebayanya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dengan status
kebersihan mulut pada anak usia 12-15 tahun.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik
dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini menggunakan 84 sampel
pada siswa SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta. Pengambilan data
dilakukan dengan cara mendistribusikan kuesioner pengetahuan kesehatan
gigi dan mulut dan pemeriksaan OHI-S pada subyek. Hubungan
pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dengan status kebersihan gigi dan
mulut dianalisis dengan uji korelasi pearson.
Hasil: Data hasil kuesioner menunjukkan terdapat 6 responden (0,06%)
dengan tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut rendah, 8 (9,52,%)
responden dengan tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut sedang,
dan 77 (78,5%) responden dengan tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan
mulut tinggi. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara
pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dengan status kebersihan gigi dan
mulut. Hasil uji analisis data dengan Pearson Correlation menunjukkan
nilai p adalah 0,458 (>0,5).
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara pengetahuan
kesehatan gigi dan mulut dengan status kebersihan mulut. | en_US |
dc.description.abstract | Latar belakang: Kebersihan mulut yang tidak terpelihara dengan baik akan
menimbulkan berbagai penyakit di rongga mulut. Seseorang dengan tingkat
pendidikan yang tinggi memiliki pengetahuan dan sikap baik untuk
memelihara kebersihan mulut. Usia 12-15 tahun adalah masa peralihan dari
usia anak ke dewasa, dimana pada usia tersebut anak sangat rentan
terpengaruh perilaku teman sebayanya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dengan status
kebersihan mulut pada anak usia 12-15 tahun.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik
dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini menggunakan 84 sampel
pada siswa SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta. Pengambilan data
dilakukan dengan cara mendistribusikan kuesioner pengetahuan kesehatan
gigi dan mulut dan pemeriksaan OHI-S pada subyek. Hubungan
pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dengan status kebersihan gigi dan
mulut dianalisis dengan uji korelasi pearson.
Hasil: Data hasil kuesioner menunjukkan terdapat 6 responden (0,06%)
dengan tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut rendah, 8 (9,52,%)
responden dengan tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut sedang,
dan 77 (78,5%) responden dengan tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan
mulut tinggi. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara
pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dengan status kebersihan gigi dan
mulut. Hasil uji analisis data dengan Pearson Correlation menunjukkan
nilai p adalah 0,458 (>0,5).
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara pengetahuan
kesehatan gigi dan mulut dengan status kebersihan mulut. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut, kebersihan mulut | en_US |
dc.title | HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN STATUS KEBERSIHAN MULUT PADA ANAK USIA 12-15 TAHUN (KAJIAN DI SMP MUHAMMADIYAH 9 YOGYAKARTA) | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
158 | en_US |