Show simple item record

dc.contributor.advisorPUJIANTO, AS’AT
dc.contributor.authorAGUSTIAN, MUHAMMAD
dc.date.accessioned2018-09-24T01:33:32Z
dc.date.available2018-09-24T01:33:32Z
dc.date.issued2018-08
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/21481
dc.descriptionKemajuan teknologi saat ini bukan hanya berdampak positif pada industri saja, melainkan berdampak juga pada bidang konstruksi. Maka dalam suatu proyek konstruksi pada pengerjaan pengecoran beton membutuhkan suatu alat yang dinamakan vibrator dan compactor yang bertujuan untuk memadatkan beton segar sehingga tidak terdapat lubang atau rongga udara yang ada didalam beton. Salah satu solusi dalam menghadapi permasalahan tersebut adalah penggunaan beton yang dapat memadat dengan sendiri yang disebut self compacting concrete atau biasa disebut “beton alir” (flowing concrete). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penambahan silica fume dan variasi superplasticizier terhadap kuat tekan beton self compacting concrete (SCC) dan pengaruh umur perendaman beton 7, 14 dan 28 hari, pembuatan benda uji menggunakan silinder berukuran 150mm x 300mm dengan total benda uji sebanyak 27 buah. Penambahan silica fume 10% dan variasi superplasticizier 0,6%, 1% dan 1,6%. Metode pengujian beton segar mengacu pada ketentuan EFRNAC (European Federation for Specialist Construction Concrete and Concrete System) tentang pengujian beton Segar, dari pengujian didapatkan nilai kuat tekan rata-rata pada variasi SP 0,6% secara berturut-turut sebesar 20,3 MPa, 23,4 MPa, 33,4 MPa. pada variasi SP 1% kuat tekan secara berturut-turut sebesar 21,8 MPa, 23,0 Mpa, 30,5 Mpa, dan variasi SP 1,6% kuat tekan secara berturut-turut sebesar 16,3 MPa, 20,0 MPa, 20,7 MPa. Dari penelitian ini pengujian kuat tekan dengan penambahan SF dan variasi SP paling optimum pada variasi SP 0,6% sebesar 33,4 MPa pada umur 28 hari.en_US
dc.description.abstractKemajuan teknologi saat ini bukan hanya berdampak positif pada industri saja, melainkan berdampak juga pada bidang konstruksi. Maka dalam suatu proyek konstruksi pada pengerjaan pengecoran beton membutuhkan suatu alat yang dinamakan vibrator dan compactor yang bertujuan untuk memadatkan beton segar sehingga tidak terdapat lubang atau rongga udara yang ada didalam beton. Salah satu solusi dalam menghadapi permasalahan tersebut adalah penggunaan beton yang dapat memadat dengan sendiri yang disebut self compacting concrete atau biasa disebut “beton alir” (flowing concrete). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penambahan silica fume dan variasi superplasticizier terhadap kuat tekan beton self compacting concrete (SCC) dan pengaruh umur perendaman beton 7, 14 dan 28 hari, pembuatan benda uji menggunakan silinder berukuran 150mm x 300mm dengan total benda uji sebanyak 27 buah. Penambahan silica fume 10% dan variasi superplasticizier 0,6%, 1% dan 1,6%. Metode pengujian beton segar mengacu pada ketentuan EFRNAC (European Federation for Specialist Construction Concrete and Concrete System) tentang pengujian beton Segar, dari pengujian didapatkan nilai kuat tekan rata-rata pada variasi SP 0,6% secara berturut-turut sebesar 20,3 MPa, 23,4 MPa, 33,4 MPa. pada variasi SP 1% kuat tekan secara berturut-turut sebesar 21,8 MPa, 23,0 Mpa, 30,5 Mpa, dan variasi SP 1,6% kuat tekan secara berturut-turut sebesar 16,3 MPa, 20,0 MPa, 20,7 MPa. Dari penelitian ini pengujian kuat tekan dengan penambahan SF dan variasi SP paling optimum pada variasi SP 0,6% sebesar 33,4 MPa pada umur 28 hari.en_US
dc.publisherFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectKuat tekan, Self Compacting Concrete, Silica Fume, Superplasticizieren_US
dc.titleANALISIS KUAT TEKAN BETON SELF COMPACTING CONCRETE DENGAN PENAMBAHAN SILICA FUME DAN VARIASI SUPERPLASTICIZIERen_US
dc.typeThesis SKR F T 498en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record