Now showing items 903-922 of 1740

      Subject
      LAJU ENDAP DARAH (LED) [1]
      LAKI-LAKI [1]
      Lama duduk, lama kerja, nyeri pinggang bawah [1]
      LAMA HIDUP [1]
      LAMA PAPARAN [1]
      Lama paparan, AC, mata kekeringan [1]
      Lama paparan, asap dapur, Katarak [1]
      LAMA PEMASANGAN KATETER [1]
      LAMA PERSALINAN KALA III [1]
      LAMA RAWAT INAP [1]
      LANJUT USIA [2]
      LANSIA [9]
      Lansia ,keseimbangan tubuh,lansia ,senang , berg balance scale [1]
      LANSIA PASCA BENCANA [1]
      LARVA Culex sp. [1]
      LARVA NYAMUK (Culex sp) [1]
      LARVASIDA [2]
      larvicide - Aedes sp. - Cymbopogon citratus - Lethal Concentration - Lethal Time. larvisida - Aedes sp. – Cymbopogon citratus – Lethal Concentration – Lethal Time [1]
      Latar Belakang : Diare merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang. Data di Indonesia memperlihatkan 29% kematian diare disebabkan oleh disentri basiler. Shigella dysenteriae tipe 1 berpotensi menjadi penyebab sebagian besar kasus disentri serius. Terapi antimikroba biasanya dianjurkan untuk pengobatan Shigellosis, namun banyak didapatkan kasus resistensi antimikroba. Buah belimbing wuluh adalah tumbuhan yang telah dipercaya sebagai obat tradisional. Kandungan belimbing wuluh antara lain: flavonoid, terpenoid, glikosid, protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin B1, vitamin C, vitamin A, saponin, dan tanin. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh infusa buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) terhadap angka bakteri isolat darah mencit (Mus musculus) yang diinfeksi Shigella dysenteriae. Metode Penelitian : Desain penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan post test control design. Sampel terdiri dari 24 ekor mencit (Mus musculus) galur swiss jantan yang dibagi menjadi 4 kelompok dengan K1 kelompok kontrol, K2 terapi nodiar, K3 terapi infusa 50% dan K4 terapi infusa 25%. Mencit diinfeksi bakteri Shigella dysenteriae pada hari ke 8 dan hari ke 12 secara peroral. Perlakuan infusa dilakukan selama 4 hari. Pada hari ke-17 mencit dikorbankan lalu dilakukan penghitungan angka bakteri isolat darah. Hasil analisis : Angka bakteri tertinggi 250 didapatkan pada kelompok K2 dan terendah 6 didapatkan pada K3. Hasil analisis diperoleh nilai p<0,05 (ANOVA) dan p>0,05 (Posthoc Test). Kesimpulan : Infusa buah belimbing wuluh tidak mampu menurunkan angka bakteri isolat darah mencit (Mus musculus) yang diinfeksi bakteri Shigella dysenteriae Konsentrasi efektif infusa buah belimbing wuluh yang mampu menurunkan angka bakteri isolat darah mencit (Mus musculus) yang diinfeksi bakteri Shigella dysenteriae lebih dari 50%. Diarrhea, Averrhoa bilimbi L, Antibacteria, Flavonoid [1]
      LDL [2]