dc.contributor.author | HASYIM, ABD. | |
dc.date.accessioned | 2018-10-01T03:23:20Z | |
dc.date.available | 2018-10-01T03:23:20Z | |
dc.date.issued | 2018-10-01 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/21635 | |
dc.description | Pembelajaran agama Islam adalah pondasi pendidikan normatif bukan empiris. Khususnya di Indonesia pendidikan agama melalui berbagai institusi dan media belum mencapai hasil sebagaimana yang diharapkan.
Penelitian ini berada di Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa- A Surabaya, Sekolah dimana murid- muridnya penyandang disabilitas tunanetra. Bertolak dari pemikiran dan kenyataan yang terjadi, bahwa agama Islam dalam kerangka pendidikan karakter anak harus dilaksanakan bersama-sama antara keluarga, sekolah dan masyarakat agar dapat tercapai hasil sebagaimana yang diharapkan. Sekolah ini mempunyai semboyan Yakin Pasti Akan Berhasil yang disingkat dengan YPAB dari kepanjangan Yayasan Pendidikan Anak- Anak Buta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam seberapa jauh model pembelajaran agama Islam dalam kerangka pendidikan karakter percaya diri, kedisiplinan dan kejujuran. Untuk mengetahui faktor- faktor yang mendukung dan yang menghambat pembelajaran agama Islam dan untuk mengetahui keterkaitan antara karakter percaya diri, kedisiplinan dan kejujuran murid murid SMP Luar Biasa-A Surabaya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang mana menekankan pada tata cara penggunaan alat dan teknik yang berorientasi pada paradigma alamiah, diartikan penelitian yang tidak menggunakan perhitungan melalui angka statistik. Sebaliknya prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lesan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hepotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari sesuatu keutuhan.
Dengan model pembelajaran agama Islam dalam kerangka pendidikan karakter percaya diri, kedisiplinan dan kejujuran murid SMP Luar Biasa-A Surabaya dapat disimpulkan bahwa murid- murid walau mereka tidak bisa melihat (tuna netra) dengan mata yang dimiliki tetapi mereka bisa melihat dengan hati. Mereka hafal Asmaul husna lengkap 99 nama Allah beserta artinya. Dapat melaksanakan Ibadah Wudhu dengan sempurna, Shalat Zuhur dan membaca al- Qur’an.
Walau mereka dalam keadaan disabilitas netra (tidak melihat) selama mereka tidak mengalami hambatan edukatif, komunikasi dan emosional maka mereka bisa berkarya dan beretos kerja sama dengan anak- anak yang awas bahkan lebih dari itu. Kata mereka, kami tidak butuh belas kasihan, kami hanya butuh pengakuan bahwa kami ada. Kami hanya butuh kesempatan, kesempatan yang sama. Karena, kami semua sama dengan satu tujuan yakni bahagia dunia dan akhirat. | en_US |
dc.description.abstract | Pembelajaran agama Islam adalah pondasi pendidikan normatif bukan empiris. Khususnya di Indonesia pendidikan agama melalui berbagai institusi dan media belum mencapai hasil sebagaimana yang diharapkan.
Penelitian ini berada di Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa- A Surabaya, Sekolah dimana murid- muridnya penyandang disabilitas tunanetra. Bertolak dari pemikiran dan kenyataan yang terjadi, bahwa agama Islam dalam kerangka pendidikan karakter anak harus dilaksanakan bersama-sama antara keluarga, sekolah dan masyarakat agar dapat tercapai hasil sebagaimana yang diharapkan. Sekolah ini mempunyai semboyan Yakin Pasti Akan Berhasil yang disingkat dengan YPAB dari kepanjangan Yayasan Pendidikan Anak- Anak Buta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam seberapa jauh model pembelajaran agama Islam dalam kerangka pendidikan karakter percaya diri, kedisiplinan dan kejujuran. Untuk mengetahui faktor- faktor yang mendukung dan yang menghambat pembelajaran agama Islam dan untuk mengetahui keterkaitan antara karakter percaya diri, kedisiplinan dan kejujuran murid murid SMP Luar Biasa-A Surabaya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang mana menekankan pada tata cara penggunaan alat dan teknik yang berorientasi pada paradigma alamiah, diartikan penelitian yang tidak menggunakan perhitungan melalui angka statistik. Sebaliknya prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lesan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hepotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari sesuatu keutuhan.
Dengan model pembelajaran agama Islam dalam kerangka pendidikan karakter percaya diri, kedisiplinan dan kejujuran murid SMP Luar Biasa-A Surabaya dapat disimpulkan bahwa murid- murid walau mereka tidak bisa melihat (tuna netra) dengan mata yang dimiliki tetapi mereka bisa melihat dengan hati. Mereka hafal Asmaul husna lengkap 99 nama Allah beserta artinya. Dapat melaksanakan Ibadah Wudhu dengan sempurna, Shalat Zuhur dan membaca al- Qur’an.
Walau mereka dalam keadaan disabilitas netra (tidak melihat) selama mereka tidak mengalami hambatan edukatif, komunikasi dan emosional maka mereka bisa berkarya dan beretos kerja sama dengan anak- anak yang awas bahkan lebih dari itu. Kata mereka, kami tidak butuh belas kasihan, kami hanya butuh pengakuan bahwa kami ada. Kami hanya butuh kesempatan, kesempatan yang sama. Karena, kami semua sama dengan satu tujuan yakni bahagia dunia dan akhirat. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | PPI UMY | en_US |
dc.title | MODEL PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM KERANGKA PENDIDIKAN KARAKTER PERCAYA DIRI, KEDISIPLINAN DAN KEJUJURAN MURID (STUDI DI SMP LUAR BIASA- A SURABAYA) | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |