Show simple item record

dc.contributor.advisorRINEKSANE, INNAKA AGENG
dc.contributor.advisorARDHANY, FITHRY
dc.contributor.authorSUDIANTI, YUNI
dc.date.accessioned2018-10-05T02:43:17Z
dc.date.available2018-10-05T02:43:17Z
dc.date.issued2018-05-05
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/21735
dc.descriptionBambu merupakan salah satu komoditas yang memiliki prospek yang cukup bagus jika dibudidayakan dalam skala besar karena saat ini bambu menjadi salah satu bahan yang diekspor dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh konsentrasi BAP dan NAA pada pertumbuhan tunas aksiler bambu petung (Dendrocalamus asper) secara in vitro serta menentukan konsentrasi BAP dan NAA yang paling efektif untuk pertumbuhan tunas bambu petung secara in vitro. Penelitian dilaksanakan di laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (BBPPBPTH) Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode percobaan yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor perlakuan dan 1 kontrol. Faktor pertama adalah konsentrasi BAP dengan tiga aras yaitu 1 mg/l, 2 mg/l, dan 3 mg/l. Faktor kedua adalah konsentrasi NAA dengan dua aras yaitu 0,1 mg/l dan 0,5 mg/l, dengan menggunakan 1 kontrol yaitu tanpa penambahan zat pengatur tumbuh (B0N0). Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media MS. Parameter yang diamati yaitu persentase eksplan hidup, persentase kontaminasi, persentase eksplan mati, waktu munculnya tunas, jumlah tunas, dan tinggi tunas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi BAP 3 mg/l dan NAA 0,5 mg/l memberikan tinggi tunas bambu petung (Dendrocalamus asper) yang cenderung lebih tinggi yaitu 2,16 cm dan waktu kemunculan tunas lebih cepat dibandingkan dengan konsentrasi yang lain.en_US
dc.description.abstractBambu merupakan salah satu komoditas yang memiliki prospek yang cukup bagus jika dibudidayakan dalam skala besar karena saat ini bambu menjadi salah satu bahan yang diekspor dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh konsentrasi BAP dan NAA pada pertumbuhan tunas aksiler bambu petung (Dendrocalamus asper) secara in vitro serta menentukan konsentrasi BAP dan NAA yang paling efektif untuk pertumbuhan tunas bambu petung secara in vitro. Penelitian dilaksanakan di laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (BBPPBPTH) Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode percobaan yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor perlakuan dan 1 kontrol. Faktor pertama adalah konsentrasi BAP dengan tiga aras yaitu 1 mg/l, 2 mg/l, dan 3 mg/l. Faktor kedua adalah konsentrasi NAA dengan dua aras yaitu 0,1 mg/l dan 0,5 mg/l, dengan menggunakan 1 kontrol yaitu tanpa penambahan zat pengatur tumbuh (B0N0). Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media MS. Parameter yang diamati yaitu persentase eksplan hidup, persentase kontaminasi, persentase eksplan mati, waktu munculnya tunas, jumlah tunas, dan tinggi tunas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi BAP 3 mg/l dan NAA 0,5 mg/l memberikan tinggi tunas bambu petung (Dendrocalamus asper) yang cenderung lebih tinggi yaitu 2,16 cm dan waktu kemunculan tunas lebih cepat dibandingkan dengan konsentrasi yang lain.en_US
dc.publisherFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectinduksi, tunas aksiler, bambu petung (Dendrocalamus asper), BAP, NAA, kultur in vitroen_US
dc.titlePENGARUH KONSENTRASI BAP DAN NAA TERHADAP INDUKSI TUNAS AKSILER BAMBU PETUNG (Dendrocalamus asper) PADA MEDIA MS SECARA IN VITROen_US
dc.typeThesis SKR F P 029en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record