Show simple item record

dc.contributor.authorWIDODO, ARIS SLAMET
dc.contributor.authorHARTONO, SLAMET
dc.contributor.authorDARWANTO, DWIDJONO HADI
dc.contributor.authorMASYHURI, MASYHURI
dc.date.accessioned2016-09-18T12:46:06Z
dc.date.available2016-09-18T12:46:06Z
dc.date.issued2014-09-13
dc.identifier.issn2442-7314
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/2200
dc.description.abstractPantai adalah daerah ditepi perairan yang dipengaruhi oleh tinggi rendahnya air pasang dan salah satu permasalahan wilayah pantai dari segi iklim adalah kenaikan air laut yang dapat menyebabkan abrasi pantai, sedimentasi dan erosi berlebihan (Triatmodjo, 1999). Adanya proses erosi baik oleh air laut maupun angin menyebabkan usahatani lahan pantai sulit mencapai produksi potensial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola usahatani dan produksi potensial usahatani konservasi lahan pantai di Kabupaten Bantul. Penelitian ini menggunakan metode survey dan penentuan lokasi dengan system purposive. Lokasi penelitian adalah Desa Sri Gading dan Gading Sari Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul dan dilaksanakan pada tahun 2012. Analisis efisiensi teknis usahatani dilakukan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menggunakan metode OLS dan tahap kedua menggunakan metode MLE. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pola usahatani yang dilakukan oleh petani lahan pantai adalah kombinasi antara usahatani tanaman hortikultura dan tanaman pangan (bawang merah, cabai merah, terong dan ubi jalar) dengan usaha ternak yaitu sapi, kambing dan unggas dan dengan mengusahakan tanaman konservasi terutama cemara udang dan pengadaan system irigasi sumur renteng. Hasil analisis efisiensi teknis dengan menggunakan pendugaan model fungsi produksi Cobb-Douglas Stochastic Frontier usahatani tiap komoditas dengan metode MLE menunjukkan bahwa nilai rata-rata efisiensi teknis pada usahatani bawang merah di musim hujan adalah 0.926 (92.6%) dan 0.894 (89.4%) di musim kemarau 1. Tingkat efisiensi usahatani terong musim hujan adalah 0.886 (88.6%). Ubi jalar pada musim hujan memiliki tingkat efisiensi 0.898 (89.8%), musim kemarau 1 0.944 (94.4%) dan musim kemarau 2 0.939 (93.9%). Efisiensi teknis cabai merah adalah 0.960 (96%) pada musim kemarau 1 dan 0.959 (95.9%) pada musim kemarau 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua usahatani pada semua musim sudah efisien, tercermin dari nilai rata-rata efisiensi teknis yang lebih besar dari 0,7. Namun masih terdapat peluang meningkatkan produksi antar 4% - 11.4% untuk mencapai produksi maksimum.en_US
dc.description.sponsorshipUniversitas Muhammadiyah Yogyakartaen_US
dc.publisherFakultas Pertanian Universitas Gadjah Madaen_US
dc.relation.ispartofseriesDies Natalis ke-68 Fakultas Pertanian UGM;
dc.subjectUsahatani Konservasien_US
dc.subjectLahan Pantaien_US
dc.subjectEfisiensi Teknisen_US
dc.titleEFISIENSI TEKNIS USAHATANI KONSERVASI LAHAN PANTAIen_US
dc.title.alternativeStudi Kasus di Kecamatan Sanden Kabupaten Bantulen_US
dc.typeBooken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • SEMINAR
    Berisi materi dosen (bukan sertifikat) yang dipresentasikan dalam seminar lokal, nasional maupun internasional diluar UMY, baik sebagai perserta Call for Paper, presenter, narasumber maupun keynote speaker.

Show simple item record