Show simple item record

dc.contributor.authorSUSANTI, FANNY
dc.date.accessioned2018-10-10T06:44:33Z
dc.date.available2018-10-10T06:44:33Z
dc.date.issued2018-10-10
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/22047
dc.descriptionLatar Belakang : Infeksi yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan adalah salah satu penyebab utama kematian dan peningkatan morbiditas pada pasien rawat inap. Di Indonesia sendiri tidak dapat menyebutkan secara pasti angka kejadian HAIs karena pengumpulan dan pelaporan HAIs yang masih sangat minim. Tidak ditemukannya data tentang kejadian HAIs di Indonesia terkait banyak faktor, diantaranya tidak dimilikinya instrumen standar dalam pengendalian risiko infeksi di Indonesia. Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis instrumen ICRA dari CDC di Intensive Care Unit (ICU) dan menilai risiko infeksi unit ICU berdasarkan instrument ICRA. Metode : Penelitian menggunakan kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif (eksplorasi. Dari sumber data, penelitian ini termasuk penelitin lapangan (field research). Data didapatkan dengan melakukan telusur dokumen, wawacara, dan pengamatan. Informasi didapatkan dari IPCN dan Kepala beserta staf Intensive Care Unit Rumah Sakit Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan pada buan Juli hingga Okteber 2016. Hasil : Hasil penelitian ini didapatkan bahwa instrumen ICRA for Acute Care Hospital yang dikeluarkan oleh CDC dapat digunakan di Intensive Care Unit (ICU) dalam penilaian risiko infeksi dengan angka kesesuaian 76,2%. Kesimpulan : Instrumen ICRA dapat digunakan untuk menilai risiko infeksi di Intensive Care Unit. Intensive Care Unit menunjukkan risiko infeksi rendah menggunakan instrument ICRA for Acute Care Hospital dari CDC.en_US
dc.description.abstractLatar Belakang : Infeksi yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan adalah salah satu penyebab utama kematian dan peningkatan morbiditas pada pasien rawat inap. Di Indonesia sendiri tidak dapat menyebutkan secara pasti angka kejadian HAIs karena pengumpulan dan pelaporan HAIs yang masih sangat minim. Tidak ditemukannya data tentang kejadian HAIs di Indonesia terkait banyak faktor, diantaranya tidak dimilikinya instrumen standar dalam pengendalian risiko infeksi di Indonesia. Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis instrumen ICRA dari CDC di Intensive Care Unit (ICU) dan menilai risiko infeksi unit ICU berdasarkan instrument ICRA. Metode : Penelitian menggunakan kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif (eksplorasi. Dari sumber data, penelitian ini termasuk penelitin lapangan (field research). Data didapatkan dengan melakukan telusur dokumen, wawacara, dan pengamatan. Informasi didapatkan dari IPCN dan Kepala beserta staf Intensive Care Unit Rumah Sakit Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan pada buan Juli hingga Okteber 2016. Hasil : Hasil penelitian ini didapatkan bahwa instrumen ICRA for Acute Care Hospital yang dikeluarkan oleh CDC dapat digunakan di Intensive Care Unit (ICU) dalam penilaian risiko infeksi dengan angka kesesuaian 76,2%. Kesimpulan : Instrumen ICRA dapat digunakan untuk menilai risiko infeksi di Intensive Care Unit. Intensive Care Unit menunjukkan risiko infeksi rendah menggunakan instrument ICRA for Acute Care Hospital dari CDC.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherMMR UMYen_US
dc.subjectINTENSIVE CARE UNITen_US
dc.subjectICRA FOR ACUTE CARE HOSPITALen_US
dc.subjectHAISen_US
dc.titleINFECTION CONTROL RISK ASSESMENT (ICRA) DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPINGen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record