Show simple item record

dc.contributor.advisorMUHAMMAD , ALI
dc.contributor.authorCITA, BINTANG ALFATHMI
dc.date.accessioned2018-10-16T02:36:04Z
dc.date.available2018-10-16T02:36:04Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/22129
dc.descriptionPenelitian ini mencoba untuk menganalisa masalah kemanan internasional yang akut dari sub-kompleks kawasan Balkan Barat dengan Regional Security Complex Theory sebagai pendekatan teoritis. Studi ini memungkinkan tidak hanya mengidentifikasi unsur-unsur kunci dan fitur utama RSCT, tetapi juga untuk membentuk gagasan tentang Balkan Barat sebagai kawasan yang heterogen dan rentan akan konflik. Dengan tujuan untuk mengkonfirmasi RSCT pada studi sub-kompleks Balkan Barat, penulis akan mengajukan beberapa tugas, diantaranya adalah penerapan 4 (empat) tingkatan RSCT untuk menganalisa dinamika kemanan Balkan Barat seperti hubungan kawasan dengan wilayah tetangga dan peran kekuatan global di kawasan. Tugas lain dari makalah ini adalah menganalisa Balkan Barat sebagai sub-kompleks dalam kompleks keamanan regional Eropa. RSCT mengemukakan bahwa pada awal tahun 1990-an tampaknya Balkan menjadi kompleks RSC yang terpisah, faktanya itu adalah kasus overlay. Dimulai dengan perang Kosovo hingga proses menuju kemerdekaan, Balkan berubah menjadi sub-kompleks dalam kompleks keamanan Uni Eropa-Eropa. Mengambil studi kasus, fakta bahwa Barat telah mengakui/mendukung deklarasi unilateral Kosovo pada bulan february 2008, justru mendapatkan pertentangan dari pihak Rusia. Penelitian ini juga bertujuan untuk menemukan karakter security complex atau the pattern of amity and enmity antara UE dan Rusia. Secara garis besar aspek enmity (permusuhan) antara kedua pihak jauh lebih dominan dari pada aspek amity-nya (kerja sama). Signifikasi dari permasalahan tersebut adalah adanya interdependensi keamanan antara Balkan dan Kaukasus sebagai sub-kompleks dari kompleks keamanan kawasan UE-Eropa dan pasca-Soviet. Hal ini didasarkan oleh kepentingan keamanan dan politik bagi masing-masing aktor. Ketika kekuatan besar memproyeksikan kekuatannya ke wilayah yang berdekatan dan dinamika antar wilayah mendefinisikan super-complex, bahwa kasus Kosovo cukup untuk menegaskan RSCT. Kesimpulan utama dari penelitian ini menekanka bahwa Balkan Barat mempertahankan ciri khasnya, yang memerlukan pendekatan yang terpisah dan khusus, dan sekali lagi menegaskan bahwa RSCT adalah alat metodologis yang efektif, yang memungkinkan peneliti untuk menganalisis proses politik regionalinternasional di bidang keamanan Balkan Barat. Keywords:en_US
dc.description.abstractPenelitian ini mencoba untuk menganalisa masalah kemanan internasional yang akut dari sub-kompleks kawasan Balkan Barat dengan Regional Security Complex Theory sebagai pendekatan teoritis. Studi ini memungkinkan tidak hanya mengidentifikasi unsur-unsur kunci dan fitur utama RSCT, tetapi juga untuk membentuk gagasan tentang Balkan Barat sebagai kawasan yang heterogen dan rentan akan konflik. Dengan tujuan untuk mengkonfirmasi RSCT pada studi sub-kompleks Balkan Barat, penulis akan mengajukan beberapa tugas, diantaranya adalah penerapan 4 (empat) tingkatan RSCT untuk menganalisa dinamika kemanan Balkan Barat seperti hubungan kawasan dengan wilayah tetangga dan peran kekuatan global di kawasan. Tugas lain dari makalah ini adalah menganalisa Balkan Barat sebagai sub-kompleks dalam kompleks keamanan regional Eropa. RSCT mengemukakan bahwa pada awal tahun 1990-an tampaknya Balkan menjadi kompleks RSC yang terpisah, faktanya itu adalah kasus overlay. Dimulai dengan perang Kosovo hingga proses menuju kemerdekaan, Balkan berubah menjadi sub-kompleks dalam kompleks keamanan Uni Eropa-Eropa. Mengambil studi kasus, fakta bahwa Barat telah mengakui/mendukung deklarasi unilateral Kosovo pada bulan february 2008, justru mendapatkan pertentangan dari pihak Rusia. Penelitian ini juga bertujuan untuk menemukan karakter security complex atau the pattern of amity and enmity antara UE dan Rusia. Secara garis besar aspek enmity (permusuhan) antara kedua pihak jauh lebih dominan dari pada aspek amity-nya (kerja sama). Signifikasi dari permasalahan tersebut adalah adanya interdependensi keamanan antara Balkan dan Kaukasus sebagai sub-kompleks dari kompleks keamanan kawasan UE-Eropa dan pasca-Soviet. Hal ini didasarkan oleh kepentingan keamanan dan politik bagi masing-masing aktor. Ketika kekuatan besar memproyeksikan kekuatannya ke wilayah yang berdekatan dan dinamika antar wilayah mendefinisikan super-complex, bahwa kasus Kosovo cukup untuk menegaskan RSCT. Kesimpulan utama dari penelitian ini menekanka bahwa Balkan Barat mempertahankan ciri khasnya, yang memerlukan pendekatan yang terpisah dan khusus, dan sekali lagi menegaskan bahwa RSCT adalah alat metodologis yang efektif, yang memungkinkan peneliti untuk menganalisis proses politik regionalinternasional di bidang keamanan Balkan Barat. Keywords:en_US
dc.publisherFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectAmity; Enmity; Balkan Barat; Barat; Eropa; EU; Kaukasus; Kosovo; NATO Rusia; Regional Security Complex (RSCT); Serbia.en_US
dc.titlePERBEDAAN SIKAP UNI EROPA DAN RUSIA TERHADAP DEKLARASI KEMERDEKAAN KOSOVO TAHUN 2008en_US
dc.typeThesis SKR FISIP 637en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record