| dc.contributor.advisor | UTARI, TITA RATYA | |
| dc.contributor.author | PUTRI, MEDIAN KURNIA | |
| dc.date.accessioned | 2018-10-17T01:40:13Z | |
| dc.date.available | 2018-10-17T01:40:13Z | |
| dc.date.issued | 2018-08-14 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/22164 | |
| dc.description | Latar Belakang: Prevalensi maloklusi di Indonesia masih sangat tinggi yaitu sekitar 80% dari jumlah penduduk dan merupakan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang cukup besar. Berdasarkan hasil Riset Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi kasus maloklusi tertinggi pada anak usia 12-15 tahun yaitu sebesar 15,6 % .Usia 13-15 tahun banyak terjadi kelainan dalam rongga mulut seperti kelainan pertumbuhan gigi yang dapat menyebabkan maloklusi sehingga dapat mempengaruhi fungsi, kesejahteraan, dan kualitas hidupnya.
Tujuan: Mengetahui kebutuhan perawatan ortodontik berdasarkan persepsi menggunakan IKPO pada remaja usia 13-15 tahun di SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian obsrtvasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel adalah remaja usia 13-15 tahun di SMP Muhammadiyah 3 yogyakarta yang dipilih secara acak berjumlah 100 orang . setiap sampel akan mengisi kuesioner IKPO dan dilakukan foto intraoral untuk melihat hubungan kebutuhan perawatan ortodontik.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan 61% subjek membutuhkan perawatan ortodontik dan didapatkan 63% memiliki maloklusi Klas I, 28% memiliki maloklusi Klas II dan 9% memiliki maloklusi Klas III. Hasil analitik menyatakan terdapat hubungan antara kuesioner kebutuhan perawatan ortodontik terhadap usia dengan uji Chi-Square diperoleh nilai signifikan sebesar 0.037 (p-value < 0.05) .
Kesimpulan: Terdapat kebutuhan perawatan ortodontik berdasarkan persepsi menggunakan IKPO pada remaja usia 13-15 tahun di SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta. | en_US |
| dc.description.abstract | Background: The prevalence of malocclusion in Indonesia is still very high, which is about 80% of the population and is one of the major dental and oral health problems. Based on the research result of Health Research and Development Agency of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia, the prevalence of the highest malocclusion cases in children aged 12-15 years is 15.6%. Ages 13-15 years there are many disorders in the oral cavity such as dental growth disorder that can cause malocclusion that can affect the function, welfare, and quality of life.
Objective: To determine the need for orthodontic treatment based on perceptions of using IKPO in adolescents aged 13-15 years in SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
Method: This research is an analytical observation research with cross sectional design. The samples are adolescents aged 13-15 years in SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta with 100 randomly selected samples. Each sample completes the IKPO questionnaire and an intraoral photo is taken to see the relationship between orthodontic treatment needs.
Results: The results showed 61% of subjects required orthodontic treatment and 63% had Class I malocclusion, 28% had Class II malocclusion and 9% had Class III malocclusions. The analytic result stated that there was a correlation between the questionnaire of orthodontic treatment needs on age with Chi-Square test obtained significant value of 0.037 (p-value <0.05).
Conclusion: There is a need for orthodontic treatment based on perceptions of using IKPO in adolescents aged 13-15 years at SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta. | en_US |
| dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
| dc.subject | Malocclusion, Indicators Needs Orthodontic Treatment (IKPO), Adolescents aged 13-15 years | en_US |
| dc.title | KEBUTUHAN PERAWATAN ORTODONTIK REMAJA USIA 13-15 TAHUN BERDASARKAN PERSEPSI MENGGUNAKAN INDIKATOR KEBUTUHAN PERAWATAN ORTODONTIK (IKPO) | en_US |
| dc.title.alternative | Studi di SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta | en_US |
| dc.type | Thesis
SKR
FKIK
219 | en_US |
