Show simple item record

dc.contributor.authorNUGRAHA, NORA EKA
dc.date.accessioned2018-10-17T03:49:17Z
dc.date.available2018-10-17T03:49:17Z
dc.date.issued2018-10-20
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/22194
dc.descriptionLatar Belakang: Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) tahun 2018 menyebutkan ketua kelompok Staf Medis harus menetapkan prioritas Panduan Praktik Klinis dengan tujuan standarisasi proses asuhan klinis yang harus dimonitor oleh komite medis. Panduan Praktik Klinis adalah prosedur yang dilaksanakan oleh sekelompok profesi yang mengacu pada Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) yang dibuat oleh organisasi profesi dan disahkan oleh pimpinan rumah sakit. Variasi pelayanan harus diminimalkan melalui proses yang disebut standarisasi. Menurut laporan PONEK (2014) rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta tindakan Sectio Secarea sebanyak 160 kasus selama satu tahun. Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis Panduan Praktik Klinis Sectio Caesarea dalam menurunkan variasi pelayanan di PKU Muhammadiyah Gamping. Metode: Rancangan penelitian mix method, data kualitatif diambil dengan Focus Grup Discussion (FGD) dan observasi untuk mengeksplorasi implementasi Pedoman Praktik Klinis. Data kuantitatif diambil berupa deskriptif sederhana dari dokumentasi rekam medis. Subyek penelitian ini adalah disebut dengan informan yang terlibat dalam implementasi Panduan Praktik Klinis Sectio Caesarea yaitu dokter spelialis obsgyn. Obyek penelitian ini semua rekam medis pasien dengan riwayat tindakan Sectio Caesarea pada Bulan Desember 2017, Januari 2018, dan Februari 2018 di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping. Hasil dan Pembahasan: Implementasi Panduan Praktik Klinis Sectio Caesarea dalam menurunkan variasi pelayanan belum berjalan optimal. Penegakan diagnosis menggunakan USG dilakukan pada 32 pasien (67%), sedangkan 16 pasien (33%) tidak dilakukan. Pasien dengan lama rawat inap kurang dari tiga hari sebanyak tujuh pasien (15%), sedangkan pasien dengan lama rawat inap tiga hari sebanyak 29 pasien (60%), dan pasien dengan lama rawat inap lebih dari tiga hari sebanyak 7 pasien (15%). Simpulan: Sebagian dokter spesialis obsgyn belum mengimplementasikan Panduan Praktik Klinis Sectio Caesarea dengan baik, sehingga masih terdapat variasi dalam pelayanan.en_US
dc.description.abstractLatar Belakang: Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) tahun 2018 menyebutkan ketua kelompok Staf Medis harus menetapkan prioritas Panduan Praktik Klinis dengan tujuan standarisasi proses asuhan klinis yang harus dimonitor oleh komite medis. Panduan Praktik Klinis adalah prosedur yang dilaksanakan oleh sekelompok profesi yang mengacu pada Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) yang dibuat oleh organisasi profesi dan disahkan oleh pimpinan rumah sakit. Variasi pelayanan harus diminimalkan melalui proses yang disebut standarisasi. Menurut laporan PONEK (2014) rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta tindakan Sectio Secarea sebanyak 160 kasus selama satu tahun. Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis Panduan Praktik Klinis Sectio Caesarea dalam menurunkan variasi pelayanan di PKU Muhammadiyah Gamping. Metode: Rancangan penelitian mix method, data kualitatif diambil dengan Focus Grup Discussion (FGD) dan observasi untuk mengeksplorasi implementasi Pedoman Praktik Klinis. Data kuantitatif diambil berupa deskriptif sederhana dari dokumentasi rekam medis. Subyek penelitian ini adalah disebut dengan informan yang terlibat dalam implementasi Panduan Praktik Klinis Sectio Caesarea yaitu dokter spelialis obsgyn. Obyek penelitian ini semua rekam medis pasien dengan riwayat tindakan Sectio Caesarea pada Bulan Desember 2017, Januari 2018, dan Februari 2018 di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping. Hasil dan Pembahasan: Implementasi Panduan Praktik Klinis Sectio Caesarea dalam menurunkan variasi pelayanan belum berjalan optimal. Penegakan diagnosis menggunakan USG dilakukan pada 32 pasien (67%), sedangkan 16 pasien (33%) tidak dilakukan. Pasien dengan lama rawat inap kurang dari tiga hari sebanyak tujuh pasien (15%), sedangkan pasien dengan lama rawat inap tiga hari sebanyak 29 pasien (60%), dan pasien dengan lama rawat inap lebih dari tiga hari sebanyak 7 pasien (15%). Simpulan: Sebagian dokter spesialis obsgyn belum mengimplementasikan Panduan Praktik Klinis Sectio Caesarea dengan baik, sehingga masih terdapat variasi dalam pelayanan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherMMR UMYen_US
dc.subjectVARIASI PELAYANANen_US
dc.subjectSECTIO CAESAREAen_US
dc.subjectPANDUAN PRAKTIK KLINISen_US
dc.titleIMPLEMENTASI PANDUAN PRAKTIK KLINIS DALAM MENURUNKAN VARIASI PELAYANAN PADA TINDAKAN SECTIO CAESAREA DI PKU MUHAMMADIYAH GAMPINGen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record