dc.contributor.author | PRAMATATYA, R. NARESWARA | |
dc.date.accessioned | 2018-10-17T04:43:42Z | |
dc.date.available | 2018-10-17T04:43:42Z | |
dc.date.issued | 2018-10-20 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/22207 | |
dc.description | Pendahuluan: Angka healthcare associated infections (HAIs) yang tinggi di rumah sakit dapat disebabkan oleh pencegahan dan pengendalian risiko infeksi yang belum baik, sehingga perlu dilakukan penilaian untuk mengetahui hal tersebut. Indonesia belum memiliki instrumen standar untuk melakukan penilaian tentang pengendalian resiko infeksi. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah mengeluarkan instrumen terstandar dalam menilai pengendalian risiko infeksi di rumah sakit yakni infection control risk assesment (ICRA).
Tujuan: Menganalisis kesesuaian instrumen ICRA yang diterbitkan pihak CDC untuk menilai pencegahan dan pengendalian risiko infeksi di Unit Linen dan Laundry RS PKU Muhammadiyah Gamping.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif dengan pendekatan deskriptif eksplorasi. Tahap awal pada penelitian yaitu penentuan instrumen ICRA, penerjemahan untuk instrumen terpilih oleh alih bahasa dan dilakukan diskusi panel oleh tim peneliti sampai semua yang diterjemahkan dirasa sesuai, kemudian dilakukan identifikasi unit dan dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu proses penelitian yang terdiri dari telusur dokumen, wawancara dan pengamatan di Unit Linen dan Laundry. Pada tahap akhir dilakukan analisis data.
Hasil: Penilaian terhadap Instrumen ICRA bagian 1 demografi fasilitas didapatkan 85,6% unsur dapat dinilai dan 14,2% untuk unsur yang tidak dapat dinilai. Pada program
pengendalian infeksi dan infrastruktur (bagian 2) terdapat 66,2% unsur dapat dinilai dan 33,7% tidak dapat dinilai, pada pengamatan (bagian 3) didapatkan 40,2% unsur dapat dinilai dan 59,7% tidak dapat dinilai. Sedangkan untuk hasil penilaian risiko infeksi menggunakan instrumen ICRA di RS PKU Muhammadiyah Gamping tidak mendapatkan nilai maksimal pada bagian : surveilans dan pelaporan penyakit, kebersihan tangan, alat pelindung diri (APD), higiene pernapasan, dan kebersihan lingkungan.
Kesimpulan: Instrumen ICRA for Outpatient Settings dapat digunakan dengan kesesuaian sebesar 64% terhadap Unit Linen dan Laundry RS PKU Muhammadiyah Gamping walapun tetap diperlukan adanya perbaikan – perbaikan pada poin penilaiannya. Hasil penilaian risiko infeksi menunjukkan resiko infeksi di unit linen dan laundry rumah sakit memilki peluang besar terhadap proses penyebaran infeksi. | en_US |
dc.description.abstract | Pendahuluan: Angka healthcare associated infections (HAIs) yang tinggi di rumah sakit dapat disebabkan oleh pencegahan dan pengendalian risiko infeksi yang belum baik, sehingga perlu dilakukan penilaian untuk mengetahui hal tersebut. Indonesia belum memiliki instrumen standar untuk melakukan penilaian tentang pengendalian resiko infeksi. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah mengeluarkan instrumen terstandar dalam menilai pengendalian risiko infeksi di rumah sakit yakni infection control risk assesment (ICRA).
Tujuan: Menganalisis kesesuaian instrumen ICRA yang diterbitkan pihak CDC untuk menilai pencegahan dan pengendalian risiko infeksi di Unit Linen dan Laundry RS PKU Muhammadiyah Gamping.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif dengan pendekatan deskriptif eksplorasi. Tahap awal pada penelitian yaitu penentuan instrumen ICRA, penerjemahan untuk instrumen terpilih oleh alih bahasa dan dilakukan diskusi panel oleh tim peneliti sampai semua yang diterjemahkan dirasa sesuai, kemudian dilakukan identifikasi unit dan dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu proses penelitian yang terdiri dari telusur dokumen, wawancara dan pengamatan di Unit Linen dan Laundry. Pada tahap akhir dilakukan analisis data.
Hasil: Penilaian terhadap Instrumen ICRA bagian 1 demografi fasilitas didapatkan 85,6% unsur dapat dinilai dan 14,2% untuk unsur yang tidak dapat dinilai. Pada program
pengendalian infeksi dan infrastruktur (bagian 2) terdapat 66,2% unsur dapat dinilai dan 33,7% tidak dapat dinilai, pada pengamatan (bagian 3) didapatkan 40,2% unsur dapat dinilai dan 59,7% tidak dapat dinilai. Sedangkan untuk hasil penilaian risiko infeksi menggunakan instrumen ICRA di RS PKU Muhammadiyah Gamping tidak mendapatkan nilai maksimal pada bagian : surveilans dan pelaporan penyakit, kebersihan tangan, alat pelindung diri (APD), higiene pernapasan, dan kebersihan lingkungan.
Kesimpulan: Instrumen ICRA for Outpatient Settings dapat digunakan dengan kesesuaian sebesar 64% terhadap Unit Linen dan Laundry RS PKU Muhammadiyah Gamping walapun tetap diperlukan adanya perbaikan – perbaikan pada poin penilaiannya. Hasil penilaian risiko infeksi menunjukkan resiko infeksi di unit linen dan laundry rumah sakit memilki peluang besar terhadap proses penyebaran infeksi. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | MMR UMY | en_US |
dc.subject | LAUNDRY | en_US |
dc.subject | UNIT LINEN | en_US |
dc.subject | INFEKSI | en_US |
dc.subject | HAIS | en_US |
dc.subject | ICRA | en_US |
dc.title | INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT (ICRA) DI UNIT LINEN DAN LAUNDRY RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GAMPING | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |