dc.contributor.advisor | MUKTI, TAKDIR ALI | |
dc.contributor.author | PUTRA, DIEGO PASHA SAM | |
dc.date.accessioned | 2018-10-18T02:25:10Z | |
dc.date.available | 2018-10-18T02:25:10Z | |
dc.date.issued | 2018-09-03 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/22247 | |
dc.description | Pada tahun 1950-1953, Perang Korea terjadi antara Korea Selatan dengan Korea Utara. Perang tersebut terjadi setelah Amerika Serikat menduduki Korea Selatan dan Uni Soviet memiliki Korea Utara ketika Perang Dingin masih berlangsung. Atas dasar itulah, hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dengan Korea Selatan terbentuk. Pada awalnya, hubungan bilateral tersebut terjadi hanya demi perseteruan pada saat Perang Dingin, selang 50 tahun kemudian, hubungan tersebut berubah menjadi hubungan kawan baik karena menjadi “saudara” seperjuangan ketika Perang Korea dan selama Perang Dingin. Hubungan antara Amerika Serikat dengan Korea Selatan mulai erat ketika Presiden Amerika Serikat William Clinton pada tahun 1997 menaruh perhatian dengan Korea Selatan dan mengadakan latihan gabungan militer bersama. Kerjasama militer merupakan aset terbesar hubungan diplomatik kedua negara tersebut di samping kerjasama di bidang sumber daya dan teknologi. Hubungan tersebut sempat naik turun ketika Amerika Serikat di era kepresidenan George W. Bush yang menaruh curiga pada Korea Selatan yang pada akhirnya ketika Barack Obama menjadi Presiden Amerika Serikat memperbaiki hubungan diplomatik kedua negara dan menaikkan anggaran militer untuk dialokasikan pada Korea Selatan. | en_US |
dc.description.abstract | Pada tahun 1950-1953, Perang Korea terjadi antara Korea Selatan dengan Korea Utara. Perang tersebut terjadi setelah Amerika Serikat menduduki Korea Selatan dan Uni Soviet memiliki Korea Utara ketika Perang Dingin masih berlangsung. Atas dasar itulah, hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dengan Korea Selatan terbentuk. Pada awalnya, hubungan bilateral tersebut terjadi hanya demi perseteruan pada saat Perang Dingin, selang 50 tahun kemudian, hubungan tersebut berubah menjadi hubungan kawan baik karena menjadi “saudara” seperjuangan ketika Perang Korea dan selama Perang Dingin. Hubungan antara Amerika Serikat dengan Korea Selatan mulai erat ketika Presiden Amerika Serikat William Clinton pada tahun 1997 menaruh perhatian dengan Korea Selatan dan mengadakan latihan gabungan militer bersama. Kerjasama militer merupakan aset terbesar hubungan diplomatik kedua negara tersebut di samping kerjasama di bidang sumber daya dan teknologi. Hubungan tersebut sempat naik turun ketika Amerika Serikat di era kepresidenan George W. Bush yang menaruh curiga pada Korea Selatan yang pada akhirnya ketika Barack Obama menjadi Presiden Amerika Serikat memperbaiki hubungan diplomatik kedua negara dan menaikkan anggaran militer untuk dialokasikan pada Korea Selatan. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Kepentingan Nasional, Kerjasama Militer, Perang Korea, Kebijakan Luar Negeri, KORUS FTA | en_US |
dc.title | BANTUAN MILITER AMERIKA SERIKAT TERHADAP KOREA SELATAN PADA PEMERINTAHAN BARACK OBAMA 2015 | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FISIP
453 | en_US |