Show simple item record

dc.contributor.advisorRIYANTO, SUGENG
dc.contributor.authorMUNADI, HAIYUL
dc.date.accessioned2018-10-18T03:38:44Z
dc.date.available2018-10-18T03:38:44Z
dc.date.issued2018-09-07
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/22270
dc.descriptionPenelitian ini menjelaskan tentang alasan dari Kim Jong Un yang tetap melanjutkan program pengembangan senjata nuklir, meskipun telah dijatuhi sanksi ekonomi oleh PBB. Penelitian ini menganalisa menggunakan konsep balance of terror milik J.A.C Edward. Korea Utara mulai merencanakan program nuklir pada awal tahun 1950, kemudian pada Desember 1952 Pemerintah Korea Utara dibawah Kim Il Sung mendirikan Atomic Energy Research Institute dan Academy of Sciences, tetapi program nuklir Korea Utara baru mulai berkembang ketika membuat perjanjian kerjasama dengan Uni Soviet. Program pengembangan senjata nuklir terus berlanjut hingga masa pemerintahan Kim Jong Il. Program nuklir Korea Utara pada masa pemerintahan Kim Jong Un telah membuat kemajuan signifikan dalam mengembangkan tekhnologi senjata nuklir. Pada masa jabatannya Kim Jong Un telah melakukan uji coba nuklir sebanyak 3 kali, yaitu pada tahun 2013, September 2016, dan 3 September 2017. Korea Utara memiliki kekuatan rudal balistik besar yang telah tumbuh dan berkembang secara signifikan. Kekuatan itu termasuk rudal balistik disemua kategori, yaitu rudal balistik jarak dekat, rudal balistik jarak pendek, tiga rudal balistik jarak menengah, hingga rudal balistik antar benua (ICBM).en_US
dc.description.abstractPenelitian ini menjelaskan tentang alasan dari Kim Jong Un yang tetap melanjutkan program pengembangan senjata nuklir, meskipun telah dijatuhi sanksi ekonomi oleh PBB. Penelitian ini menganalisa menggunakan konsep balance of terror milik J.A.C Edward. Korea Utara mulai merencanakan program nuklir pada awal tahun 1950, kemudian pada Desember 1952 Pemerintah Korea Utara dibawah Kim Il Sung mendirikan Atomic Energy Research Institute dan Academy of Sciences, tetapi program nuklir Korea Utara baru mulai berkembang ketika membuat perjanjian kerjasama dengan Uni Soviet. Program pengembangan senjata nuklir terus berlanjut hingga masa pemerintahan Kim Jong Il. Program nuklir Korea Utara pada masa pemerintahan Kim Jong Un telah membuat kemajuan signifikan dalam mengembangkan tekhnologi senjata nuklir. Pada masa jabatannya Kim Jong Un telah melakukan uji coba nuklir sebanyak 3 kali, yaitu pada tahun 2013, September 2016, dan 3 September 2017. Korea Utara memiliki kekuatan rudal balistik besar yang telah tumbuh dan berkembang secara signifikan. Kekuatan itu termasuk rudal balistik disemua kategori, yaitu rudal balistik jarak dekat, rudal balistik jarak pendek, tiga rudal balistik jarak menengah, hingga rudal balistik antar benua (ICBM).en_US
dc.publisherFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectSENJATA NUKLIRen_US
dc.subjectKIM JONG UNen_US
dc.titleMISI UJI COBA PELUNCURAN SENJATA NUKLIR KIM JONG UNen_US
dc.typeThesis SKR FISIP 487en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record