dc.contributor.author | ZULKARNAIN, ZULKARNAIN | |
dc.date.accessioned | 2018-10-18T07:31:14Z | |
dc.date.available | 2018-10-18T07:31:14Z | |
dc.date.issued | 2018 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/22306 | |
dc.description | Latar Belakang: Indonesia memiliki angka kasus TB terbesar kedua di dunia
dengan TB-DM sebagai new emerging double burden disease. Oleh
karenanya, dibutuhkan kolaborasi pengelolaan untuk mengendalikan
keduanya. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui awareness, acceptance dan
implementatsi kolaborasi penatalaksanaan TB dan DM di RS Tipe B dengan
DOTS di Kota Yogyakarta.
Subjek dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
pendekatan studi kasus dan implementation research approach. Informan
penelitian merupakan 5 orang petugas kesehatan dan 3 orang pasien yang di
pilih dengan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data
menggunakan wawancara, observasi dan telusur dokumen. Aktifitas analisis
data dalam penelitian ini terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara
bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan/verifikasi.
Hasil: Tema utama dalam penelitian ini antara lain: 1) Komitmen untuk hasil
yang lebih baik, 2) Kesiapan SDM dan system belum optimal, 3) Potensi
kolaborasi yang baik, 4) Kesiapan untuk kolaborasi. Hambatan yang ada yaitu
belum adanya panduan khusus tentang TB-DM dari dinas kesehatan. Faktor
pedukung yaitu adanya potensi kolaborasi penanganan TB-DM, dan kesiapan
rumah sakit dalam menjalankan kolaborasi TB-DM
Kesimpulan: kolaborasi Tuberculosis dan Diabetes Melitus di RS Tipe B
dengan DOTS di Kota Yogyakarta belum sepenuhnya dapat diterapkan,
dibutuhkan perbaikan kolaborasi antara petugas kesehatan, dinas terkait dan
organisasi swasta. Awareness dan acceptance tentang TB-DM perlu
ditingkatkan
Kata Kunci: awareness, acceptance, kolaborasi, TB-DM | en_US |
dc.description.abstract | Background: Indonesia has the second largest number of TB cases in the
world. TB-DM is a new emerging double burden disease, management
collaboration is needed to control both. TB-DM treatment is more difficult
than TB without comorbidities, resulting in a high number of TB-DM
underdiagnose findings. The purpose of this study is to know awareness,
acceptance and collaboration of tuberculosis and diabetes mellitus
management in Type B Hospital with DOTS in Yogyakarta City.
Subjects and Methods: This study is a qualitative study with a case study
research design. Research informants were 5 health workers and 3 patients
selected by purposive sampling method. Data collection techniques use
interviews, observation and document search. Data analysis activities in this
study consist of three activities that occur simultaneously, namely data
reduction, data presentation, and conclusion / verification.
Results: The main themes in this study include: 1) Commitment to better
results, 2) HR readiness and systems that are not optimal, 3) Good
collaboration potential, 4) Readiness for collaboration. The obstacle is that
there is no specific guide to TB-DM from the health institution. Supporting
factors are the potential for collaboration in TB-DM treatment, and hospital
readiness to perform TB-DM collaboration
Conclusion: Tuberculosis and Diabetes Mellitus collaboration in Type B
Hospital with DOTS in Yogyakarta City has not been fully implemented, it
requires improvement of collaboration between health workers, related
institution and private organizations. Awareness and acceptance about TBDM
needs to be improved
keywords: awareness, acceptance, kolaborasi, TB-DM | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | MMR UMY | en_US |
dc.subject | awareness | en_US |
dc.subject | acceptance | en_US |
dc.subject | kolaborasi | en_US |
dc.subject | TB-DM | en_US |
dc.title | AWARENESS, ACCEPTANCE DAN KOLABORASI PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS DAN DIABETES MELITUS DI RS TIPE B DENGAN DOTS DI KOTA YOGYAKARTA | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |