Show simple item record

dc.contributor.authorRIZKY PUSPITA DEWI, ANNISA
dc.date.accessioned2018-10-19T02:53:11Z
dc.date.available2018-10-19T02:53:11Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/22333
dc.descriptionSejak 2004, Malaysia mengalami wabah penyakit flu burung (H5N1) pada bulan Agustus yang disebabkan oleh impor ayam secara ilegal di perbatasan Thaliand dan Malaysia. Wabah flu burung kembali tejadi di Malaysia hampir setiap tahun yaitu pada tahun 2005, 2006 dan 2007. Wabah flu burung muncul kembali pada tahun 2014 yang dibawa oleh turis asing asal China. Pada tahun 2015-2016, Malaysia bebas flu burung. Pada tahun 2017-2018, wabah flu burung kembali menyerang Malaysia. Sebagai negara yang sangat mementingkan kesehatan, pemerintah Malaysia melakukan beberapa tindakan berupa kebijakan menangani wabah flu burung. Sejak 2004, pemerintah Malaysia telah membuat kebijakan penanganan wabah flu burung yang mulanya memberikan kompensasi pemusnahan unggas bagi para peternak dan petani dan mmeberikan hukuman bagi penyelundupan unggas. Hingga tahun 2018, kebijakan pemerintah Malaysia menghasilkan diplomasi bencana bilateral latihan simulasi AI di wilayah perbatasan dengan Thailand pada 2016 dan diplomasi multilateral Malaysia bersama Indonesia, Thailand serta Vietnam untuk mengembangkan konsep One Health pada September 2013. Namun, kebijakan diplomasi bencana Malaysia belum terlembagakan secara sistematis. Kata kunci : Flu burung, kebijakan, diplomasi bencana, bilateral, multilateral, One Healthen_US
dc.description.abstractSince 2004, Malaysia experienced an outbreak of avian influenza (H5N1) in August caused by illegal chicken imports on the border of Thaliand and Malaysia. Outbreaks of avian influenza returned to Malaysia almost every year, namely in 2005, 2006 and 2007. Outbreaks of avian influenza reappeared in 2014 brought by foreign tourists from China. In 2015-2016, Malaysia is free of bird flu. In 2017-2018, an outbreak of avian infleunza again attacked Malaysia. As a country that attaches great importance to health, the Malaysian government carries out a number of actions in the form of policies to handle avian infleunza outbreaks. Since 2004, the Malaysia government has made a policy of handling avian influenza outbreaks which initially provided compensation for the destruction of poultry for farmers and farmers and gave penalties for poultry smuggling. Until 2018, the Malaysian government policy resulted in bilateral disaster diplomacy AI simulation exercises in the border region with Thailand in 2016 and Malaysian multilateral diplomacy with Indonesia, Thailand and Vietnam to develop the One Health concept in September 2013. However, Malaysia's disaster diplomacy policy has not been systematically institutionalized. Keywords : avian influenza, policy, disaster diplomacy, bilateral, multilateral, One Healthen_US
dc.publisherMIHI UMYen_US
dc.subjectavian influenzaen_US
dc.subjectPOLICYen_US
dc.subjectdisaster diplomacyen_US
dc.subjectbilateralen_US
dc.subjectmultilateralen_US
dc.subjectOne Healthen_US
dc.titleKEBIJAKAN DIPLOMASI BENCANA MALAYSIA STUDI KASUS : WABAH PENYAKIT FLU BURUNGen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record