Show simple item record

dc.contributor.authorWIDADA, HARI
dc.contributor.authorCAHYONO, TRI BOWO
dc.contributor.authorIRAWAN, SYAHID
dc.date.accessioned2016-09-19T06:48:20Z
dc.date.available2016-09-19T06:48:20Z
dc.date.issued2013-07
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/2247
dc.descriptionVitamin E (tokoferol) adalah vitamin yang larut dalam minyak, bersifat non-toksik dan memegang peranan penting dalam berbagai fungsi fisiologis seperti; fungsi reprodiksi, sistem imun, fungsi syaraf serta otot. Di alam vitamin E hanya disintesis di dalam tanaman, dan sumber terbanyak dari vitamin E adalah jenis tanaman yang menghasilkan minyak, yang salah satu diantaranya adalah buah Siwalan (Borassus flabellifer Linn.). Ekstraksi vitamin E dalam buah Siwalan dilakukan dengan ekstraksi kering dan ekstraksi basah untuk membandingkan perolehan kadar vitamin E-nya. Ekstrak dianalisis dengan system HPLC fase normal dengan system; kolom: C18, fase gerak: etil asetat/asam asetat/heksana = 1/1/198, kecepatan alir: 2 mL/menit, detektor: UV-Vis 295 nm dengan volume injeksi: 20 μL. Dilakukan validasi metode analisis untuk menentukan parameter uji kesesuaian system, linieritas, limit of quantification, akurasi, presisi, dan recovery. Hasil ekstraksi buah Siwalan (Borassus flabellifer Linn.) diperoleh rendemen ekstrak basah sebesar 0,152 % dan rendemen ekstrak kering sebesar 5,769 %. Proses validasi metode analisis untuk menentukan parameter uji kesesuaian system, linieritas, limit of quantification, akurasi, presisi, dan recovery diperoleh hasil yang memenuhi kriteria menurut FDA (2001). Hasil analisis kandungan vitamin E diperoleh kadar rata-rata ekstrak kering sebesar: 3.19% ± 0.12% dan ekstrak basah sebesar: 4.76% ± 0.17%. Kata kunci: Vitamin E, Siwalan, HPLCen_US
dc.description.abstractVitamin E (tokoferol) adalah vitamin yang larut dalam minyak, bersifat non-toksik dan memegang peranan penting dalam berbagai fungsi fisiologis seperti; fungsi reprodiksi, sistem imun, fungsi syaraf serta otot. Di alam vitamin E hanya disintesis di dalam tanaman, dan sumber terbanyak dari vitamin E adalah jenis tanaman yang menghasilkan minyak, yang salah satu diantaranya adalah buah Siwalan (Borassus flabellifer Linn.). Ekstraksi vitamin E dalam buah Siwalan dilakukan dengan ekstraksi kering dan ekstraksi basah untuk membandingkan perolehan kadar vitamin E-nya. Ekstrak dianalisis dengan system HPLC fase normal dengan system; kolom: C18, fase gerak: etil asetat/asam asetat/heksana = 1/1/198, kecepatan alir: 2 mL/menit, detektor: UV-Vis 295 nm dengan volume injeksi: 20 μL. Dilakukan validasi metode analisis untuk menentukan parameter uji kesesuaian system, linieritas, limit of quantification, akurasi, presisi, dan recovery. Hasil ekstraksi buah Siwalan (Borassus flabellifer Linn.) diperoleh rendemen ekstrak basah sebesar 0,152 % dan rendemen ekstrak kering sebesar 5,769 %. Proses validasi metode analisis untuk menentukan parameter uji kesesuaian system, linieritas, limit of quantification, akurasi, presisi, dan recovery diperoleh hasil yang memenuhi kriteria menurut FDA (2001). Hasil analisis kandungan vitamin E diperoleh kadar rata-rata ekstrak kering sebesar: 3.19% ± 0.12% dan ekstrak basah sebesar: 4.76% ± 0.17%. Kata kunci: Vitamin E, Siwalan, HPLCen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFARMASI FKIK UMYen_US
dc.subjectKANDUNGAN VITAMIN PADA BUAH SIWALANen_US
dc.titleANALISIS KANDUNGAN VITAMIN E (TOKOFEROL DAN TOKOTRIENOL) PADA BUAH SIWALAN (BORASSUS FLABELLIFER LINN.) DENGAN METODE HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY (HPLC)en_US
dc.typeWorking Paperen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record