Show simple item record

dc.contributor.authorSETYAWATI, IKA
dc.contributor.authorPRANESTI, SONIA
dc.contributor.authorASTUTI, YURNI DWI
dc.date.accessioned2016-09-19T06:57:32Z
dc.date.available2016-09-19T06:57:32Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/2250
dc.descriptionPromosi kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok, atau individu. Dengan adanya pesan tersebut maka diharapkan masyarakat, kelompok, atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut akhirnya diharapkan dapat berpengaruh terhadap perilaku. Dengan kata lain, adanya promosi tersebut diharapkan dapat membawa akibat terhadap perubahan perilaku sasaran. Promosi kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan terhadap masalah tertentu, mempengaruhi persepsi, kepercayaan dan sikap yang dapat mengubah norma-norma sosial, meningkatkan keinginan untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada, mengubah mitos yang tidak benar tentang penyakit dan sakit. Prinsip pokok promosi kesehatan identik dengan pendidikan kesehatan, yaitu proses belajar yang menyangkut 3 persoalan yakni masukan (input), proses, dan keluaran (output). Media promosi kesehatan merupakan saluran (channel) untuk menyampaikan informasi kesehatan dan digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan-pesan kesehatan bagi masyarakat atau klien. Berdasarkan fungsinya sebagai penyalur pesan-pesan kesehatan, media ini dibagi menjadi 3, yaitu media cetak, media elektronik dan media papan. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan pre-test dan post-test control group design. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menentukan pengaruh dari suatu tindakan pada kelompok eksperimen yang mendapat intervensi. Subjek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Terdiri dari masing-masing 15 responden. Hasil analisis statistik menggunakan t test menunjukan tidak ada peningkatan pada pretest dan posttest perilaku pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Perbandingan responden kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah p = 0,857. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada perubahan yang signifikan terhadap pemberian promosi kesehatan urgensi kawasan tanpa rokok (KTR) terhadap perlaku merokok pengunjung dan penjaga kantin di UMY.en_US
dc.description.abstractPromosi kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok, atau individu. Dengan adanya pesan tersebut maka diharapkan masyarakat, kelompok, atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut akhirnya diharapkan dapat berpengaruh terhadap perilaku. Dengan kata lain, adanya promosi tersebut diharapkan dapat membawa akibat terhadap perubahan perilaku sasaran. Promosi kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan terhadap masalah tertentu, mempengaruhi persepsi, kepercayaan dan sikap yang dapat mengubah norma-norma sosial, meningkatkan keinginan untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada, mengubah mitos yang tidak benar tentang penyakit dan sakit. Prinsip pokok promosi kesehatan identik dengan pendidikan kesehatan, yaitu proses belajar yang menyangkut 3 persoalan yakni masukan (input), proses, dan keluaran (output). Media promosi kesehatan merupakan saluran (channel) untuk menyampaikan informasi kesehatan dan digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan-pesan kesehatan bagi masyarakat atau klien. Berdasarkan fungsinya sebagai penyalur pesan-pesan kesehatan, media ini dibagi menjadi 3, yaitu media cetak, media elektronik dan media papan. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan pre-test dan post-test control group design. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menentukan pengaruh dari suatu tindakan pada kelompok eksperimen yang mendapat intervensi. Subjek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Terdiri dari masing-masing 15 responden. Hasil analisis statistik menggunakan t test menunjukan tidak ada peningkatan pada pretest dan posttest perilaku pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Perbandingan responden kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah p = 0,857. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada perubahan yang signifikan terhadap pemberian promosi kesehatan urgensi kawasan tanpa rokok (KTR) terhadap perlaku merokok pengunjung dan penjaga kantin di UMY.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherLP3M UMYen_US
dc.subjectPROMOSI KESEHATAN, KAWASAN TANPA ROKOK, PERILAKU MEROKOKen_US
dc.titleLAPORAN PENELITIAN KEMITRAAN DOSEN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA PENGARUH PROMOSI KESEHATAN URGENSI KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) TERHADAP PERILAKU MEROKOK PENGUNJUNG DAN PENJAGA KANTIN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.title.alternativePENGARUH PROMOSI KESEHATAN URGENSI KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) TERHADAP PERILAKU MEROKOK PENGUNJUNG DAN PENJAGA KANTIN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.typeWorking Paperen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • JURNAL
    Berisi tulisan dosen dalam yang telah dimuat dalam jurnal nasional maupun internasional yang tidak diterbitkan oleh UMY. Diharapkan menambahkan link dari jurnal yang asli dalam diskripsinya.maupun internasional

Show simple item record