| dc.contributor.advisor | RAHMAWATI, ANITA | |
| dc.contributor.author | ROHMATULLOH, MUHAMMAD DINAR | |
| dc.date.accessioned | 2018-10-24T02:12:27Z | |
| dc.date.available | 2018-10-24T02:12:27Z | |
| dc.date.issued | 2018-08-21 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/22529 | |
| dc.description | Perkerasan lentur digunakan pada banyak jalan di Indonesia. Sebagian besar dari
perkerasan lentur menggunakan bahan pengikat aspal yang berasal dari minyak
bumi, sedangkan di Indonesia memiliki sumber daya alam aspal alami atau biasa
disebut Aspal Buton. Salah satu dari olahan Aspal Buton adalah Aspal Retona
Blend 55 yang didapatkan dari hasil olahan antara aspal penetrasi 60 dan 80
dengan asbuton yang diolah semi ekstraksi. Pada campuran aspal biasanya
menggunakan abu batu sebagai bahan pengisi. Namun dalam penelitian ini
menggunakan fly ash sebagai bahan pengisi. Pada Pengujian Metode Marshall
untuk penelitian ini menggunakan Spesifikasi Umum 2010 (Revisi 3) sebagai
pedoman untuk mengetahui kualitas campuran. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh penggunaan fly ash sebagai campuran AC-WC. Parameter
yang dinilai adalah stabillitas, flow, VIM, VMA dan MQ. Hasil uji KAO yang
diperoleh adalah 6% dan persentase fly ash sebagai filler adalah 5%, 5,5%, 6%,
dan 6,5%. Hasil Uji Marshall menunjukkan bahwa nilai VIM dan VMA
cenderung menurun dengan meningkatnya persentase fly ash, tetapi nilai VFA
cenderung meningkat. Dari perbandingan nilai stabillitas dan flow, hasil Marshall
Quotient tanpa fly ash sebesar 642,58 kg / mm dan penggunaan fly ash 5%
sebesar 558,80 kg / mm. | en_US |
| dc.description.abstract | The flexible pavement use for many roads in Indonesia. The mostly of flexible
pavements used asphalt binder material derived from petroleum refineries, while
in Indonesia has natural resources of natural asphalt or commonly called Aspal
Buton. One of the asphalt buton process is Retona Blend 55 asphalt which can be
found from result between penetration asphalt 60 and 80 with asbuton processed
semi extraction. In asphalt mixture usually using stone ash as a filler. But in this
research using fly ash. Parameter Marshall Test in this study using Spesifikasi
Umum 2010 (Revisi 3) is used to know the quality of AC-WC. This study was
conducted to determine the effect of utility fly ash as a mixture of asphalt concrete
in wearing course. The parameters assessed are stabillity, flow, VIM, VMA and
MQ. The result of KAO test obtained is 6% and the percentage of fly ash as a
filler are 5%, 5,5%, 6%, and 6,5%. The result of Marshall Test showed that value
of VIM and VMA have tendency to decrease with increasing of percentage of fly
ash, but the value of VFA have tendency to increase. From the comparison of
stabillity and flow values, Marshall Quotient without fly ash amounted to 642.58
kg / mm and using fly ash 5% amounted to 558.80 kg / mm. | en_US |
| dc.publisher | FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
| dc.subject | AC-WC, Aspal Retona Blend 55, Fly ash, Marshall | en_US |
| dc.title | PENGARUH KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN AC-WC MENGGUNAKAN BAHAN PENGIKAT ASPAL RETONA BLEND 55 DENGAN FILLER FLY ASH BATUBARA KADAR 5%, 5,5%, 6%, DAN 6,5% | en_US |
| dc.type | Thesis
SKR
F T
436 | en_US |
