Show simple item record

dc.contributor.advisorMAULANA, TAUFIQ ILHAM
dc.contributor.authorIRFANI, DIMAS
dc.date.accessioned2018-10-24T02:56:38Z
dc.date.available2018-10-24T02:56:38Z
dc.date.issued2018-09-01
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/22540
dc.descriptionBeton merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam kontruksi bangunan. Umumnya beton digunakan untuk membangun gedung, jembatan, jalan dan sebagainya. Seiring berjalannya waktu struktur banguan (beton) akan mengalami kerusakan. Kerusakan yang terjadi bisa disebabkan dari beban yang diterima struktur bangunan melebihi batas maksimum atau kerusakan yang terjadi akibat bencana alam seperti gempa bumi. Kerusakan yang terjadi pada beton ini dapat diatasi dengan berbagai macam perbaikan dengan cara memberikan perkuatan ataupun penambahan bahan-bahan dan material tertentu pada struktur bangunan. Dalam penelitian ini perbaikan beton dilakukan dengan 2 metode perbaikan yaitu grouting pada sampel balok dan jacketing pada sampel kubus beton dengan bahan tambah sodium silikat dan semen. Metode grouting pada balok dilakukan dengan cara memperbesar retakan akibat beban first crack kemudian dilakukan pengisian bahan perbaikan, sedangkan metode jacketing dilakukan dengan cara memperbesar penampang dari kubus beton setelah terjadi kerusakan. Penampang kubus beton berukuran 150 x 150 x 150 mm diperbesar menjadi 160 x 160 x 160 mm. Hasil penelitian pada kasus perbaikan dengan metode grouting pada balok menjujkan bahawa perbaikan balok yang telah crack menggunakan sodium silikat dan semen tidak lebih besar dari balok Kontrol, sedangkan pada kasus perbaikan dengan metode jacketing kubus beton, sampel sudah mengalami keruntuhan setelah dilakukan perbaikan masih memilik kekuatan, tetapi tidak semaksimal dari kekuatan awal dari kubus beton.en_US
dc.description.abstractBeton merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam kontruksi bangunan. Umumnya beton digunakan untuk membangun gedung, jembatan, jalan dan sebagainya. Seiring berjalannya waktu struktur banguan (beton) akan mengalami kerusakan. Kerusakan yang terjadi bisa disebabkan dari beban yang diterima struktur bangunan melebihi batas maksimum atau kerusakan yang terjadi akibat bencana alam seperti gempa bumi. Kerusakan yang terjadi pada beton ini dapat diatasi dengan berbagai macam perbaikan dengan cara memberikan perkuatan ataupun penambahan bahan-bahan dan material tertentu pada struktur bangunan. Dalam penelitian ini perbaikan beton dilakukan dengan 2 metode perbaikan yaitu grouting pada sampel balok dan jacketing pada sampel kubus beton dengan bahan tambah sodium silikat dan semen. Metode grouting pada balok dilakukan dengan cara memperbesar retakan akibat beban first crack kemudian dilakukan pengisian bahan perbaikan, sedangkan metode jacketing dilakukan dengan cara memperbesar penampang dari kubus beton setelah terjadi kerusakan. Penampang kubus beton berukuran 150 x 150 x 150 mm diperbesar menjadi 160 x 160 x 160 mm. Hasil penelitian pada kasus perbaikan dengan metode grouting pada balok menjujkan bahawa perbaikan balok yang telah crack menggunakan sodium silikat dan semen tidak lebih besar dari balok Kontrol, sedangkan pada kasus perbaikan dengan metode jacketing kubus beton, sampel sudah mengalami keruntuhan setelah dilakukan perbaikan masih memilik kekuatan, tetapi tidak semaksimal dari kekuatan awal dari kubus beton.en_US
dc.publisherFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectperbaikan, grouting, jacketingen_US
dc.titlePERBAIKAN BETON MENGGUNAKAN METODE GROUTING PADA BALOK DAN JACKETING PADA SAMPEL KUBUS DENGAN BAHAN TAMBAH SODIUM SILIKAT DAN SEMENen_US
dc.typeThesis SKR F T 471en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record