dc.contributor.advisor | SANTOSO, TITO HADJI AGUNG | |
dc.contributor.advisor | RAHMAN, MUHAMMAD BUDI NUR | |
dc.contributor.author | WIJAYA, INTAN | |
dc.date.accessioned | 2018-10-25T02:25:01Z | |
dc.date.available | 2018-10-25T02:25:01Z | |
dc.date.issued | 2018-08-24 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/22597 | |
dc.description | Sistem perpipaan merupakan suatu cara yang paling efisien dan banyak
ditemukan untuk menyalurkan fluida dari satu point ke point yang lain. Setiap
sistem peripaan memiliki kemungkinan teradinya jalur pipa kritis. Jalur pipa kritis
adalah jalur pipa yang berpotensi mengalami tegangan berlebih, defleksi, dan
kebocoran pada flange yang disebabkan oleh temperatur yang tinggi, diameter yang
besar, dan tekanan yang tinggi. Jalur pipa TN-S177RC memiliki temperatur sebesar
115 oC, diameter berukuran 8 inch, dan tekanan sebesar 250 bar. Jalur pipa tersebut
termasuk dalam jalur pipa kritis. Oleh karena itu, analisis tegangan pada sistem
perpipaan perlu dilakukan untuk mengurangi dampak dari tegangan berlebih,
defleksi, dan kebocoran flange.
Analisis tegangan pipa dilakukan menggunakan perangkat lunak CAESAR
II versi 2013. Data yang masukkan berupa beban statik meliputi beban berat,
tekanan, dan suhu juga beban dinamik meliputi beban gempa dan angin. Data yang
diperoleh didapatkan dari gambar isometri, dan spesifikasi pipa. Analisis tegangan
pipa dilakukan berdasarkan kode ASME B31.3.
Hasil analisa pada jalur perpipaan TN-S177RC Tunu Phase 11A adalah
rasio tegangan sebesar 143,3% dan telah melebihi batas izin material. Nilai defleksi
tertinggi sebesar 9,6052 mm yang melebihi nilai yang diizinkan yaitu sebesar 6,096
mm. Sehingga dilakukan modifikasi dengan menambahkan support pada nodal 150.
Setelah ditambahkannya support, rasio tegangan menjadi89,7% dan nilai defleksi
tertinggi sebesar 3,1398 mm. Sistem perpipaan dapat dinyatakan aman. | en_US |
dc.description.abstract | Piping system is the most efficient and common means of transporting fluids
from one point to another. Every piping system has possibilities to become a critical
pipe line. Critical pipeline is a pipe line that has the potential to exceed the
maximum limit. High temperature, high pressure, and the size of diameter will
cause the critical line. TN-S177RC pipe line become a critical pipeline because the
temperature is 115oC, the pressure is 250 barg with 8 inch diameter of pipe.
Therefore, stress analysis on critical piping system need to performed to reduce the
effect of the exceed maximum limit.
Pipe stress analysis was performed using software CAESAR II 2013, with
static load and dynamic load as an input. The data was obtained from isometric
drawing, and piping specification. Pipe stress analysis is carried out based on
ASME B31.3.
The results showed that pipe line TN-S177RC Tunu phase 11A was
overstressed with the ratio of stress 143,3% and deflection was exceed the
maximum limit with value 9,6052 mm. With adding the pipe support at nodal 150,
it make the ratio of stress decrease become 89,7%, and the value of deflection
become 3,1398 mm. On the other hand the piping system become safe. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Piping System, Stress Analysis, Deflection, Flange Leakage, CAESAR II 2013. | en_US |
dc.title | ANALISIS TEGANGAN PIPA, DEFLEKSI, DAN PENGECEKAN KEBOCORAN FLANGE MENGGUNAKAN CAESAR II 2013 PADA JALUR PIPA TN-S177RC TUNU PHASE 11A PT. TOTAL E&P INDONESIE | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
F T
461 | en_US |