Show simple item record

dc.contributor.advisorSUPRIYADI,ACHMAD
dc.contributor.advisorTRISNAWATI, DINA WAHYU
dc.contributor.authorRAHMADYANTI, DINDA PUTRI
dc.date.accessioned2018-10-25T05:56:07Z
dc.date.available2018-10-25T05:56:07Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/22618
dc.descriptionxi INTISARI Sawi hijau (Brassica juncea L.) merupakan komoditas sayuran yang banyak digemari oleh berbagai kalangan masyarakat di Indonesia, namun produktivitas mengalami penurunan karena adanya serangan ulat grayak (Spodoptera litura F). Pengendalian ulat grayak menggunakan petisida sintetis banyak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sehinggga perlu adaya alternatif untuk mengendalikan serangan ulat grayak yang tidak mencemari lingkungan yaitu menggunakan pestisida organik dari tanaman salah satunya daun ketapang. Tujuan dari penelitian untuk mendapatkan konsentrasi ekstrak daun ketapang yang paling efektif untuk mengendalikan ulat grayak dan mengetahui pengaruh ekstrak daun ketapang terhadap pertumbuhan tanaman sawi hijau. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai April 2018 di Laboratorium Proteksi dan Greenhouse Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan rancangan perlakuan faktor tunggal yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap dengan tiga ulangan dan dilakukan menggunakan dua tahapan di laboratorium dan di lapangan. Perlakuan yang diujikan adalah konsentrasi ekstrak daun ketapang 3%, 6% dan 9% ditambah pestisida Deltametrin dan tanpa perlakuan (kontrol) sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukan bahwa pestisida ekstrak daun ketapang 6% paling efektif untuk mengendalikan ulat grayak pada tanaman sawi. Ekstrak daun ketapang juga tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman sawi.en_US
dc.description.abstractxi INTISARI Sawi hijau (Brassica juncea L.) merupakan komoditas sayuran yang banyak digemari oleh berbagai kalangan masyarakat di Indonesia, namun produktivitas mengalami penurunan karena adanya serangan ulat grayak (Spodoptera litura F). Pengendalian ulat grayak menggunakan petisida sintetis banyak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sehinggga perlu adaya alternatif untuk mengendalikan serangan ulat grayak yang tidak mencemari lingkungan yaitu menggunakan pestisida organik dari tanaman salah satunya daun ketapang. Tujuan dari penelitian untuk mendapatkan konsentrasi ekstrak daun ketapang yang paling efektif untuk mengendalikan ulat grayak dan mengetahui pengaruh ekstrak daun ketapang terhadap pertumbuhan tanaman sawi hijau. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai April 2018 di Laboratorium Proteksi dan Greenhouse Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan rancangan perlakuan faktor tunggal yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap dengan tiga ulangan dan dilakukan menggunakan dua tahapan di laboratorium dan di lapangan. Perlakuan yang diujikan adalah konsentrasi ekstrak daun ketapang 3%, 6% dan 9% ditambah pestisida Deltametrin dan tanpa perlakuan (kontrol) sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukan bahwa pestisida ekstrak daun ketapang 6% paling efektif untuk mengendalikan ulat grayak pada tanaman sawi. Ekstrak daun ketapang juga tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman sawi.en_US
dc.publisherFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectSpodoptera litura F., Brassica juncea L., pestisida organik, daun ketapang.en_US
dc.titleUJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KETAPANG (Terminalia catappa L.) UNTUK PENGENDALIAN ULAT GRAYAK (Spodoptera litura F.) PADA TANAMAN SAWI HIJAUen_US
dc.typeThesis SKR F P 160en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record