dc.contributor.advisor | FARANI, WUSTHA | |
dc.contributor.author | INATA, MAYORA FIFI | |
dc.date.accessioned | 2018-10-31T05:49:18Z | |
dc.date.available | 2018-10-31T05:49:18Z | |
dc.date.issued | 2018-08-21 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/22738 | |
dc.description | Latar Belakang: Laporan Studi Morbiditas tahun 2001 menunjukkan bahwa
kesehatan gigi dan mulut di Indonesia merupakan hal yang memprihatinkan
karena penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi yang mengeluhkan
sekitar 60% masyarakat. Menurut survei kesehatan yang dilakukan oleh
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, pada tahun 2001 jumlah karies gigi di
Indonesia mencapai 70% pada anak usia 10 tahun ke atas, sedangkan pada anak
usia 12 tahun mencapai 43,9%. Menurut data Riskesdas pada tahun 2013
menunjukkan bahwa ada 25,2% masalah kesehatan gigi dan mulut pada usia 10-
14 tahun.
Tujuan: Untuk mengidentifikasi pengaruh tingkat pendidikan kesehatan mulut
terhadap status plak (PHP-M).
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasy eksperimental. Desain
penelitian ini adalah cross-sectional. Subyek penelitian diambil dengan teknik
total sampling dan setiap subyek yang memenuhi kriteria inklusi dimasukkan
dalam penelitian sampai subyek yang dibutuhkan dipenuhi. Penelitian ini
menggunakan kuesioner tentang pengetahuan kesehatan mulut dan penilaian
indeks plak (PHP-M).
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan kesehatan gigi
dan mulut adalah 68,25 + 17,525, rerata skor plak 4,378 + 1,9957. Hasil uji
korelasi menunjukkan p = 0,000 (p <0,05).
Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan kesehatan gigi
dan mulut berpengaruh terhadap skor plak anak usia 10-11 tahun di SD N
KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA. | en_US |
dc.description.abstract | Latar Belakang: Laporan Studi Morbiditas tahun 2001 menunjukkan bahwa
kesehatan gigi dan mulut di Indonesia merupakan hal yang memprihatinkan
karena penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi yang mengeluhkan
sekitar 60% masyarakat. Menurut survei kesehatan yang dilakukan oleh
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, pada tahun 2001 jumlah karies gigi di
Indonesia mencapai 70% pada anak usia 10 tahun ke atas, sedangkan pada anak
usia 12 tahun mencapai 43,9%. Menurut data Riskesdas pada tahun 2013
menunjukkan bahwa ada 25,2% masalah kesehatan gigi dan mulut pada usia 10-
14 tahun.
Tujuan: Untuk mengidentifikasi pengaruh tingkat pendidikan kesehatan mulut
terhadap status plak (PHP-M).
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasy eksperimental. Desain
penelitian ini adalah cross-sectional. Subyek penelitian diambil dengan teknik
total sampling dan setiap subyek yang memenuhi kriteria inklusi dimasukkan
dalam penelitian sampai subyek yang dibutuhkan dipenuhi. Penelitian ini
menggunakan kuesioner tentang pengetahuan kesehatan mulut dan penilaian
indeks plak (PHP-M).
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan kesehatan gigi
dan mulut adalah 68,25 + 17,525, rerata skor plak 4,378 + 1,9957. Hasil uji
korelasi menunjukkan p = 0,000 (p <0,05).
Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan kesehatan gigi
dan mulut berpengaruh terhadap skor plak anak usia 10-11 tahun di SD N
KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Pengetahuan, Kesehatan Gigi Dan Mulut, Skor Plak (PHP-M). | en_US |
dc.title | PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT TERHADAP SKOR PLAK ANAK USIA 10-11 TAHUN DI SD N KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
348 | en_US |