Show simple item record

dc.contributor.advisorHILMAN, ORYZATI
dc.contributor.authorANGGRAINI, YARA ANANDA
dc.date.accessioned2018-11-03T01:49:47Z
dc.date.available2018-11-03T01:49:47Z
dc.date.issued2018-09-04
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/22798
dc.descriptionLatar Belakang: Sebuah studi systematic review yang dilakukan oleh Ford tahun 2015 menunjukkan bahwa angka prevalensi dispepsia global mencapai 20,8%. Menurut Depkes (2009), dispepsia masuk kategori 10 penyakit terbesar pada pasien rawat jalan dan rawat inap diseluruh rumah sakit di Indonesia. Berdasarkan penelitian tentang gejala pada gastrointestinal, jeda antara jadwal makan yang lama dan ketidakteraturan makan berkaitan dengan gejala dispepsia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada remaja pada usia 14-17 tahun, remaja perempuan lebih banyak menderita dispepsia dibandingkan remaja laki – laki, yaitu 27% dan 16%, aktivitas yang tinggi baik kegiatan di sekolah maupun di luar sekolah dapat menyebabkan makan menjadi tidak teratur (Reshetnikov dkk, 2011). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara kebiasaan makan pagi yang teratur dengan dyspepsia. Metode: Studi cross sectional dilakukan terhadap 277 siswa di SMA Negeri 1 Bantul yang berusia antara 14 – 17 tahun dan telah menandatangani informed consent. Siswa yang sedang sakit tidak diikutsertakan dalam penelitian. Penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk menilai keteraturan makan yang telah dilakukan uji validitas dan reabilitas oleh Annisa pada tahun 2009 serta kuesioner untuk sindroma dispepsia fungsional berdasarkan kriteria Rome Criteria III. Pengujian hipotesis menggunakan metode Chi Square. Hasil: Lima puluh satu responden (53,1%) dari kelompok yang tidak makan teratur mengalami dispepsia sedangkan 45 responden (46,9%) lainnya tidak mengalami dispepsia. Pada kelompok respoden yang makan teratur, 73 responden (39,7%) mengalami dispepsia dan 111 responden (60,3%) tidak mengalami dispepsia. Didapatkan nilai OR 1,72 (95% CI 1,05-2,83) dan nilai p = 0,031. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kebiasaan makan pagi yang tidak teratur dengan skor skrining dispepsia pada siswa SMA Negeri 1 Bantul Yogyakarta.en_US
dc.description.abstractLatar Belakang: Sebuah studi systematic review yang dilakukan oleh Ford tahun 2015 menunjukkan bahwa angka prevalensi dispepsia global mencapai 20,8%. Menurut Depkes (2009), dispepsia masuk kategori 10 penyakit terbesar pada pasien rawat jalan dan rawat inap diseluruh rumah sakit di Indonesia. Berdasarkan penelitian tentang gejala pada gastrointestinal, jeda antara jadwal makan yang lama dan ketidakteraturan makan berkaitan dengan gejala dispepsia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada remaja pada usia 14-17 tahun, remaja perempuan lebih banyak menderita dispepsia dibandingkan remaja laki – laki, yaitu 27% dan 16%, aktivitas yang tinggi baik kegiatan di sekolah maupun di luar sekolah dapat menyebabkan makan menjadi tidak teratur (Reshetnikov dkk, 2011). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara kebiasaan makan pagi yang teratur dengan dyspepsia. Metode: Studi cross sectional dilakukan terhadap 277 siswa di SMA Negeri 1 Bantul yang berusia antara 14 – 17 tahun dan telah menandatangani informed consent. Siswa yang sedang sakit tidak diikutsertakan dalam penelitian. Penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk menilai keteraturan makan yang telah dilakukan uji validitas dan reabilitas oleh Annisa pada tahun 2009 serta kuesioner untuk sindroma dispepsia fungsional berdasarkan kriteria Rome Criteria III. Pengujian hipotesis menggunakan metode Chi Square. Hasil: Lima puluh satu responden (53,1%) dari kelompok yang tidak makan teratur mengalami dispepsia sedangkan 45 responden (46,9%) lainnya tidak mengalami dispepsia. Pada kelompok respoden yang makan teratur, 73 responden (39,7%) mengalami dispepsia dan 111 responden (60,3%) tidak mengalami dispepsia. Didapatkan nilai OR 1,72 (95% CI 1,05-2,83) dan nilai p = 0,031. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kebiasaan makan pagi yang tidak teratur dengan skor skrining dispepsia pada siswa SMA Negeri 1 Bantul Yogyakarta.en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectKeteraturan Makan, Dispepsia, Remajaen_US
dc.titleHUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MAKAN PAGI YANG TIDAK TERATUR DENGAN SKOR SKRINING DISPEPSIA PADA SISWA SMA NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTAen_US
dc.typeThesis SKR FKIK 296en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record