dc.contributor.advisor | PRIMANDA, YANUAR | |
dc.contributor.author | ARIFAH, NIHLATUN | |
dc.date.accessioned | 2018-11-03T01:59:28Z | |
dc.date.available | 2018-11-03T01:59:28Z | |
dc.date.issued | 2017-06-03 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/22800 | |
dc.description | Latar Belakang: Perawatan kaki merupakan sebagian upaya dari pencegahan primer pada pengelolaan kaki diabetik yang bertujuan utuk mencegah terjadinya luka.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh training foot care diabetes melitus anggota Prolanis Puskesmas Kasihan II.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasy experiment dengan pre and post test control group design dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 34 responden, yaitu 17 responden kelompok kontrol dan 17 responden kelompok intervensi dipilih dengan random sampling. Instrumen pada peelitian ini menggunakan kuesioner modifikasi Notthing Assessment of Functional Footcare (NAFF) versi Bahasa Indonesia terdiri dari 13 pertanyaan dengan nilai validitas r ≥ 0,444 dan reliabilitas dengan nilai alpha 0,75, SAP perawatan kaki DM, media edukasi berupa leaflet. Data dianalisis menggunakan paired t-test, wilcoxon signed rank test,dan mann whitney dengan p=<0,05.
Hasil: Sebagian besar responden di kedua kelompok berjenis kelamin perempuan, dengan rata-rata usia mendekati 55 tahun, lulus SLTA, bekerja sebagai IRT, menderita DM kurang dari 10 tahun, setiap hari melakukan pemeriksaan kaki, dan pernah mendapat edukasi perawatan kaki DM. Terdapat perbedaan skor perilaku perawatan kaki sebelum dan sesudah penelitian pada kelompok kontrol (Mean pre=26.12, SD pre=3.462, Mean post=27.88, SD post=3.018). Terdapat perbedaan skor perilaku perawatan kaki sebelum dan sesudah intervensi training foot care pada kelompok intervensi (Median pre=25, SD pre=3.659, Median post=33, SD post=1.064). Terdapat perbedaan signifikan skor perilaku perawatan kaki sesudah intervensi antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi (Median kelompok kontrol=28, median kelompok intervensi=33, pvalue = 0,000)
Kesimpulan: Terdapat perbedaan perilaku perawatan kaki yang signifikan pada pasien diabetes melitus di Prolanis Puskesmas Kasihan II sesudah dilakukan intervensi antara kelompok kontrol dan intervensi. Perawat dapat menggunakan program training foot care untuk meningkatkan perilaku perawatan kaki DM. | en_US |
dc.description.abstract | Latar Belakang: Perawatan kaki merupakan sebagian upaya dari pencegahan primer pada pengelolaan kaki diabetik yang bertujuan utuk mencegah terjadinya luka.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh training foot care diabetes melitus anggota Prolanis Puskesmas Kasihan II.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasy experiment dengan pre and post test control group design dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 34 responden, yaitu 17 responden kelompok kontrol dan 17 responden kelompok intervensi dipilih dengan random sampling. Instrumen pada peelitian ini menggunakan kuesioner modifikasi Notthing Assessment of Functional Footcare (NAFF) versi Bahasa Indonesia terdiri dari 13 pertanyaan dengan nilai validitas r ≥ 0,444 dan reliabilitas dengan nilai alpha 0,75, SAP perawatan kaki DM, media edukasi berupa leaflet. Data dianalisis menggunakan paired t-test, wilcoxon signed rank test,dan mann whitney dengan p=<0,05.
Hasil: Sebagian besar responden di kedua kelompok berjenis kelamin perempuan, dengan rata-rata usia mendekati 55 tahun, lulus SLTA, bekerja sebagai IRT, menderita DM kurang dari 10 tahun, setiap hari melakukan pemeriksaan kaki, dan pernah mendapat edukasi perawatan kaki DM. Terdapat perbedaan skor perilaku perawatan kaki sebelum dan sesudah penelitian pada kelompok kontrol (Mean pre=26.12, SD pre=3.462, Mean post=27.88, SD post=3.018). Terdapat perbedaan skor perilaku perawatan kaki sebelum dan sesudah intervensi training foot care pada kelompok intervensi (Median pre=25, SD pre=3.659, Median post=33, SD post=1.064). Terdapat perbedaan signifikan skor perilaku perawatan kaki sesudah intervensi antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi (Median kelompok kontrol=28, median kelompok intervensi=33, pvalue = 0,000)
Kesimpulan: Terdapat perbedaan perilaku perawatan kaki yang signifikan pada pasien diabetes melitus di Prolanis Puskesmas Kasihan II sesudah dilakukan intervensi antara kelompok kontrol dan intervensi. Perawat dapat menggunakan program training foot care untuk meningkatkan perilaku perawatan kaki DM. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Diabetes Melitus, Perawatan Kaki | en_US |
dc.title | PENGARUH PROGRAM TRAINING FOOT CARE TERHADAP PERILAKU PERAWATAN KAKI DIABETES MELITUS ANGGOTA PROLANIS PUSKESMAS KASIHAN II | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
369 | en_US |