Show simple item record

dc.contributor.advisorHERNINGTYAS, RATIH
dc.contributor.authorPERKASA, REVIANA KRISNA
dc.date.accessioned2018-11-06T01:58:33Z
dc.date.available2018-11-06T01:58:33Z
dc.date.issued2018-09-01
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/22868
dc.descriptionTulisan ini bertujuan untuk menjelaskan tentang Pembukaan Kembali Hubungan Diplomatik Amerika Serikat dengan Kuba dibawah pemerintahan Barack Obama. Keputusan Barack Obama dalam menormalisasi hubungan dengan Kuba merupakan hal yang menarik untuk dianalisa. Hubungan Amerika Serikat dengan Kuba yang memiliki sejarah kelam, yang kemudian dengan terpilihnya Obama sebagai Presiden Amerika Serikat mengukir sejarah baru. Dimana Obama membuka kembali hubungan diplomatik dengan Kuba. Tulisan ini akan menjelaskan persepsi Obama yang dipengaruhi oleh faktor nilai, keyakinan dan pengetahuan Obama baik dari kehidupan pribadi Obama maupun pengalaman hidup Obama sebagai aktivis politik. Dalam pemerintahannya Obama memiliki cara yang berbeda 180 derajat dengan para pendahulunya, Obama lebih kepada pemerintahan yang soft power daripada hard power dalam menjalankan pemerintahannya. Obama tidak lagi memandang Kuba sebagai musuh, negara sponsor trorisme, negara anti-Amerika, berubah dibawah kepemimpinannya. Obama melihat Kuba prospektif untuk diajak bekerjasama dibawah kepemimpinan Raul Castro.en_US
dc.description.abstractThis paper aims to explain the Reopening of United States Diplomatic Relations with Cuba under the Barack Obama administration. Barack Obama's decision to normalize relations with Cuba was interesting to analyze. United States relations with Cuba which has a dark history, which later with the election of Obama as President of the United States carved a new history. Where Obama reopens diplomatic relations with Cuba. This paper will explain Obama's perceptions that are influenced by Obama's values, beliefs and knowledge both from Obama's personal life and Obama's life experience as a political activist. In his administration, Obama has a 180 degree different way with his predecessors, Obama is more of a government that is soft power than hard power in running his government. Obama no longer views Cuba as an enemy, the state sponsoring trorism, an anti-American country, changes under his leadership. Obama saw Cuba prospectively invited to cooperate under the leadership of Raul Castro.en_US
dc.publisherFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectPresident Barack Obama, Restoring Relations, Raul Castro, Obama's Perceptionen_US
dc.titlePEMBUKAAN KEMBALI HUBUNGAN DIPLOMATIK AMERIKA SERIKAT DENGAN KUBA TAHUN 2009-2014en_US
dc.typeThesis SKR FISIP 461en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record