dc.contributor.advisor | FREDIANTO, MEIKY | |
dc.contributor.author | SAPUTRA, RIZKY WAHYU | |
dc.date.accessioned | 2018-11-12T02:01:13Z | |
dc.date.available | 2018-11-12T02:01:13Z | |
dc.date.issued | 2018-09-06 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/23024 | |
dc.description | Latar belakang: Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas pada tulang, lempeng epiphysis atau permukaan rawan sendi. Fraktur adalah salah satu kasus yang banyak terjadi di masyarakat dan ditangani di klinik. Asupan nutrisi seperti kalsium, magnesium, fosfor dan vitamin untuk membantu penyembuhan fraktur. Teripang adalah salah satu hasil laut yang mengandung nutrisi yang baik untuk penyembuhan tulang. Saat ini banyak produk olahan teripang yang beredar sebagai suplemen tambahan terapi berbagai macam penyakit. Oleh karena itu, perlu diketahui apakah produk olahan ekstrak teripang dapat digunakan untuk membantu proses pennyembuhan fraktur.
Tujuan penelitian: Untuk mengetahui pengaruh ekstrak teripang pada proses penyembuhan fraktur tulang, sehingga teripang dapat digunakan sebagai terapi alternatif oada proses penyembuhan fraktur.
Metode penelitian: Penelitian menggunakan jenis penelitian True Experiment Design dengan metode post test only control group design. Sampel yang digunakan adalah 24 ekor mencit (Mus musculus), jantan, berumur 12 minggu, berat badan 25-40 gr yang telah dipatahkan tulang femur kanannya, kemudian dibagi menjadi 3 kelompok secara acak. Pada kelompok II dan III diberikan tambahan suplemen ekstrak teripang Jelly Gamat Gold G masing-masing dengan dosis 0,5 ml/hari dan 1 ml/hari per oral. Perlakuan diberikan selama 14 hari agar masih dapat menilai perbedaan proses penyembuhan pada tulang. Pada akhir penelitian dilakukan pengambilan gambar radiologi pada mencit dan dilakukan skoring radiologi penyembuhan fraktur. Selanjutnya mencit dieutanasia. Analisis hasil skoring menggunakan metode uji normalitas Shapiro-Wilk dan uji Anova.
Hasil : Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada kelompok yang diberikan suplemen eksttrak teripang dengan kelompok yang tidak diberikan suplemen ekstrak teripang ditunjukan dengan nilai Sig 0,015 (p>0,05). Dapat disimpulkan pemberian ekstrak teripang tidak berpengaruh terhadap proses penyembuhan fraktur.
Kesimpulan: Produk olahan ekstrak teripang di pasaran mengandung kandungan tambahan yang dapat mengurangi kualitas penyembuhan fraktur. Sehingga dapat disimpulkan bahwa produk olahan ekstrak teripang Jelly Gamat Gold G tidak berpengaruh terhadap proses penyembuhan fraktur. | en_US |
dc.description.abstract | Latar belakang: Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas pada tulang, lempeng epiphysis atau permukaan rawan sendi. Fraktur adalah salah satu kasus yang banyak terjadi di masyarakat dan ditangani di klinik. Asupan nutrisi seperti kalsium, magnesium, fosfor dan vitamin untuk membantu penyembuhan fraktur. Teripang adalah salah satu hasil laut yang mengandung nutrisi yang baik untuk penyembuhan tulang. Saat ini banyak produk olahan teripang yang beredar sebagai suplemen tambahan terapi berbagai macam penyakit. Oleh karena itu, perlu diketahui apakah produk olahan ekstrak teripang dapat digunakan untuk membantu proses pennyembuhan fraktur.
Tujuan penelitian: Untuk mengetahui pengaruh ekstrak teripang pada proses penyembuhan fraktur tulang, sehingga teripang dapat digunakan sebagai terapi alternatif oada proses penyembuhan fraktur.
Metode penelitian: Penelitian menggunakan jenis penelitian True Experiment Design dengan metode post test only control group design. Sampel yang digunakan adalah 24 ekor mencit (Mus musculus), jantan, berumur 12 minggu, berat badan 25-40 gr yang telah dipatahkan tulang femur kanannya, kemudian dibagi menjadi 3 kelompok secara acak. Pada kelompok II dan III diberikan tambahan suplemen ekstrak teripang Jelly Gamat Gold G masing-masing dengan dosis 0,5 ml/hari dan 1 ml/hari per oral. Perlakuan diberikan selama 14 hari agar masih dapat menilai perbedaan proses penyembuhan pada tulang. Pada akhir penelitian dilakukan pengambilan gambar radiologi pada mencit dan dilakukan skoring radiologi penyembuhan fraktur. Selanjutnya mencit dieutanasia. Analisis hasil skoring menggunakan metode uji normalitas Shapiro-Wilk dan uji Anova.
Hasil : Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada kelompok yang diberikan suplemen eksttrak teripang dengan kelompok yang tidak diberikan suplemen ekstrak teripang ditunjukan dengan nilai Sig 0,015 (p>0,05). Dapat disimpulkan pemberian ekstrak teripang tidak berpengaruh terhadap proses penyembuhan fraktur.
Kesimpulan: Produk olahan ekstrak teripang di pasaran mengandung kandungan tambahan yang dapat mengurangi kualitas penyembuhan fraktur. Sehingga dapat disimpulkan bahwa produk olahan ekstrak teripang Jelly Gamat Gold G tidak berpengaruh terhadap proses penyembuhan fraktur. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Fraktur, Patah Tulang, Teripang, Ekstrak teripang, Teripang Gamat, Penyembuhan fraktur. | en_US |
dc.title | PENGARUH EKSTRAK TERIPANG TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN FRAKTUR | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
358 | en_US |