Show simple item record

dc.contributor.advisorSAFITRI, MEILIA
dc.contributor.advisorFITRIYAH, AIDATUL
dc.contributor.authorMONIKA, SANDRA
dc.date.accessioned2018-11-12T05:55:25Z
dc.date.available2018-11-12T05:55:25Z
dc.date.issued2018-10-09
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/23049
dc.descriptionDemam (hyperthermi) adalah suatu kondisi dimana suhu tubuh lebih tinggi dari biasanya, Demam Terjadi ketika sistem kekebalan berjuang melawan infeksi. Dalam istilah medis, seseorang disebut demam jika suhunya mencapai 37,5 derajat Celsius atau lebih. Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan. Selama ini masyarakat masih menggunakan kompres dengan cara tradisional yang bisa dikatakan cukup rumit di karenakan belum adanya alat yang dapat membantu memberikan hasil yang lebih efektif dan efisien dalam proses penkompresan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat kompres elektrik guna untuk mempermudah masyarakat dan tenaga kesehatan dalam membantu memberikan terapi pada pasien yang mengalami demam (hyperthermi). Alat terapi ini dikendalikan menggunakan mikrokontroller ATmega 8, menggunakan peltier sebagai heater dan menggunkan sensor NTC (Coefisien Temperature Negative ) sebagai sensor pendeteksi suhu. Setelah dilakukan pengujian suhu, error tertinggi pada pengujian sebayak 30 kali yaitu pada suhu 43 ̊C persentase error 0,88 %. Pada pengujian sensitivitas sensor suhu 41ºC-45ºC-41ºC persentase error 1,39 %. Error tertinggi pada pengujian selama 3 menit pada suhu 43 ̊C persentase error 0,75 %. Secara keseluruhan sistem alat yaitu suhu,timer,buzzer dan penyimpanan datanya telah bekerja dengan baik dan nilai error masih dalam toleransi yaitu dibawah 5%. Dengan demikian alat kompres elektrik berbasis mikrokontroller ini mampu beroperasi layak nya alat terapi sesungguhnya.en_US
dc.description.abstractFever (hyperthermi) is a condition where body temperature is higher than usual, fever occurs when the immune system struggles against infection. In medical terms, a person is called a fever if the temperature reaches 37.5 degrees Celsius or more. Compress is a method of maintaining body temperature by using liquids or devices that can cause warm or cold to the parts of the body that need it. So far, people still use compresses in traditional ways which can be said to be quite complicated because there are no tools that can help provide more effective and efficient results in the compression process. This study aims to design electrical compressors to facilitate the public and health workers in helping provide therapy for patients who have fever (hyperthermi). This therapeutic device is controlled using the ATmega 8 microcontroller, uses peltier as a heater and uses the NTC (Negative Temperature Coefficient) sensor as a temperature detection sensor. After temperature testing, the highest error in testing was 30 times at 43ºC the percentage of error was 0.88%. In temperature sensor sensitivity testing 41ºC-45ºC-41ºC the percentage of error is 1.39%. The highest error was for testing for 3 minutes at 43ºC the percentage of error was 0.75%. Overall, the tool system is temperature, timer, buzzer and data storage has worked well and the error value is still in tolerance that is below 5%. Thus this microcontroller-based electric compress device is capable of operating properly as a real therapeutic apparatus.en_US
dc.publisherPROGRAM VOKASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectElectric Compress, Fever, Hypertermi, Suhu, Portable, Atmega8, NTC Sensoren_US
dc.titleKOMPRES ELEKTRIK BERBASIS MIKROKONTROLLERen_US
dc.typeThesis SKR VOK 125en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record