Show simple item record

dc.contributor.advisorWIRANATAKUSUMA, DIMAS BAGUS
dc.contributor.authorMUTTAQIN, ECKY IMAMUL
dc.date.accessioned2018-11-21T02:08:11Z
dc.date.available2018-11-21T02:08:11Z
dc.date.issued2018-08-15
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/23219
dc.descriptionPerilaku prosiklikalitas merupakan salah satu sumber penting yang mendorong terjadinya risiko sistemik pada sistem perbankan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ukuran amplitudo dan frekuensi siklus kredit perbankan Syariah dan konvensional di Indonesia. Data yang digunakan adalah total pembiayaan bank Syariah dan total kredit bank konvensional dalam bentuk bulanan dari tahun 2004 hingga 2017. Metodologi yang digunakan adalah analisis frequency based filter dan turning point analysis. Penentuan rentang waktu siklus diuji menggunakan persamaan rasio standard deviasi antara siklus kredit perbankan dan siklus kegiatan perekonomian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran amplitudo bank Syariah lebih besar dibandingkan dengan ukuran amplitudo bank konvensional. Hal ini sebagaimana karakeristik bank Syariah yang mendasarkan pada pola pembiayaan sektor riil. Sementara itu, berbeda dengan bank konvensional yang mendorong terciptanya bubble capital karena didasarkan pada pola kredit yang berdasarkan pada kegiatan spekulatif atas dasar sistem bunga. Oleh karena itu, bank konvensional perlu mendorong pada pola kredit yang berdasarkan pada kapital/modal. Sementara itu, untuk ukuran frekuensi bank Syariah memiliki ukuran frekuensi yang lebih panjang dari bank konvensional, namun jumlah siklus yang terbentuk adalah sama sebanyak satu siklus sempurna.en_US
dc.description.abstractPerilaku prosiklikalitas merupakan salah satu sumber penting yang mendorong terjadinya risiko sistemik pada sistem perbankan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ukuran amplitudo dan frekuensi siklus kredit perbankan Syariah dan konvensional di Indonesia. Data yang digunakan adalah total pembiayaan bank Syariah dan total kredit bank konvensional dalam bentuk bulanan dari tahun 2004 hingga 2017. Metodologi yang digunakan adalah analisis frequency based filter dan turning point analysis. Penentuan rentang waktu siklus diuji menggunakan persamaan rasio standard deviasi antara siklus kredit perbankan dan siklus kegiatan perekonomian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran amplitudo bank Syariah lebih besar dibandingkan dengan ukuran amplitudo bank konvensional. Hal ini sebagaimana karakeristik bank Syariah yang mendasarkan pada pola pembiayaan sektor riil. Sementara itu, berbeda dengan bank konvensional yang mendorong terciptanya bubble capital karena didasarkan pada pola kredit yang berdasarkan pada kegiatan spekulatif atas dasar sistem bunga. Oleh karena itu, bank konvensional perlu mendorong pada pola kredit yang berdasarkan pada kapital/modal. Sementara itu, untuk ukuran frekuensi bank Syariah memiliki ukuran frekuensi yang lebih panjang dari bank konvensional, namun jumlah siklus yang terbentuk adalah sama sebanyak satu siklus sempurna.en_US
dc.publisherFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectAmplitudo, Bank Konvensional, Bank Syariah, Frekuensi, Indonesia, Siklusen_US
dc.titleANALISIS PENGUKURAN AMPLITUDO DAN FREKUENSI PADA PROSIKLIKALITAS PERBANKAN SYARIAH DAN KONVENSIONAL DI INDONESIAen_US
dc.typeThesis SKR FEB 505en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record