dc.description.abstract | Abstak
Desain pengembangan kawasan hortikullura berbasis sumberdaya lokal adalah
rancangan peqgenbangan kawasan hortikultura yang slrategis dan utuh berdasarkan
potensi lokal. TtljLnn perancangan yakni memberikan arahan slrategis pengembangan
kontoditas hortikulura dalant suatu kawusan yang terinlegrasi secara efektif, efisien dan
berkelanjutan. Studi kasus dildksanakan di Provinsi Daerah Istimewa Yog'takarta (DIY).
Metode yang digtnakan dalam studi ini yakni sunei, sedangkan teknik
penguntpulan data dilakukan nrclalui obsemasi dan diskusi kelontpok terarah (Focused
Group Discussion). Studi ini menggunakan pendekatan spasiul-ekologis, kewiluyuhan dan
agribisnis yang kemutlian dilakukan analisis kondisi saat ini dan pengembangan kawason
untltk menentukan strategi ddn tahapan pengembangannya.
Hasil snrdi menyeb kan bahwa kawasan dan konoditas hortikulnu'u (sesuai
untbertlaya lokalnyu) yang dikenbangkan, yailu: l), Kecamatan (Kec.) Kraton,
Mantriieron dun Unrbullnrjo - komoditas Anggrek Dendrobium (Kota Yogtakana): 2)
Kec. Sedayu Pandak, Bambanglipuro dan Pajangan-konnditas Jamur, Kec- Kretek,
Banbanglipuro dan Pandak - komoditas Pisang, Kec. Bambanglipuro, Pundong dan
Imogiri - kontoditas Bawang merah (Kab. Bantul); 3) Kec. Temon, Wales, Panjatan,
Galur, Lendah, Sentolo, Pengasih - komoditas Cabe, Kec. Temon, Wates, Panjatan,
Lendah - kontoditas Melon, Kec. Samigaluh, Girimulyo tlan Kalibawang - kontoditas
Durian (Kub. Kulon Progo; 4) Kec. Sadeng (sentral), Playen, Wonosari, Karangmojo'
kontoclitas Cabe nwah, Kec. Patuk dan Tepus - komotlitas Pisang (Kab. Gunung Kidul);
5) Kec. Pakem, Turi dan Tentpel - komoditas Salak, Kec. Pakem dan Hargobinangun'
komoditas Krisan, Kec. Ngaglik - komoditas buah Naga (Kab. Slenan). Strategi
pengembangan kawasan hortikultura yang tliperlukan, yaitu adaptasi benih/bibit dan
teknologi budidaya spesifik lokasi, perlindungan dtdu advokasi pada produk usaha tani,
pendampitgan penerapan SOP teLzologi berbasis GAP, pengentbangan asuransi usaha,
pengentbangan fasilitasi jaminan dan pemulihan usdhatani pasca bencana alam,
pengenbangan Kerjasama (neh4)orking), peningkatan pengetahuan ddn respons petani
terhadap perubahan iklim (adaptasi), pendampingan penerapan teknologi sesuai SOP
berbasis GAP, pengembangan diversiJikasi produk olahan, pengembangan pasar
agribisnis kawasan, pendampingai penanganan produk sesuai GW dan GMP dan
pembangunan Unit Pelayanan Pengembangan Kawasan (UPPK). Untuk mencapai
efektivitas dan eJisiensi pengentbangan kawasan perlu dibangun inlerkoneksi antar
kawasan. | en_US |