Show simple item record

dc.contributor.authorSOKOWATI, MURIA ENDAH
dc.contributor.authorMUTYA, ANNISA
dc.contributor.authorSARI, NOVITA
dc.date.accessioned2016-09-20T04:20:56Z
dc.date.available2016-09-20T04:20:56Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/2330
dc.descriptionIslamisasi yang terjadi paska orde baru membawa implikasi pada implementasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut mendorong berkembangnya produk-produk ‘Islami’ untuk memenuhi kebutuhan implementasi nilai-nilai tersebut. Di antara produk tersebut adalah booming film-film religi Islam. Setelah diroduksinya film ‘Ayat-Ayat Cinta’ yang sangat fenomenal, film-film sejenis diproduksi dan mengikuti keberhasilan film tersebut. Fenomena tersebut memunculkan pertanyaan apakah film-film religi Islam yang diproduksi paska orde baru mampu menjadi media dakwah yang mampu merefleksikan nilai-nilai Islam, atau hanya menjadi film yang menjadikan Islam sebagai komodifikasi demi kepentingan komersialisasi semata. Lewat analisis genre penelitian ini melihat bagaimana konvensi generik film-film religi Islam. Berdasarkan analisis tersebut ditemukan konvensi generik dalam film-film religi Islam paska orde baru yang meliputi : Arabic style, representation of gender, barat vs timur tengah, dan wacana tentang terorisme. Dari temuan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa film-film religi Islam menampilkan wajah Islam yang merupakan kompromi atas ideologi Islamisme dan modernisasi yang terjadi di Indonesia. Upaya tersebut adalah upaya industri untuk mengakomodasi kebutuhan pasar sehingga mampu menjadi komoditas industri yang potensialen_US
dc.description.abstractIslamisasi yang terjadi paska orde baru membawa implikasi pada implementasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut mendorong berkembangnya produk-produk ‘Islami’ untuk memenuhi kebutuhan implementasi nilai-nilai tersebut. Di antara produk tersebut adalah booming film-film religi Islam. Setelah diroduksinya film ‘Ayat-Ayat Cinta’ yang sangat fenomenal, film-film sejenis diproduksi dan mengikuti keberhasilan film tersebut. Fenomena tersebut memunculkan pertanyaan apakah film-film religi Islam yang diproduksi paska orde baru mampu menjadi media dakwah yang mampu merefleksikan nilai-nilai Islam, atau hanya menjadi film yang menjadikan Islam sebagai komodifikasi demi kepentingan komersialisasi semata. Lewat analisis genre penelitian ini melihat bagaimana konvensi generik film-film religi Islam. Berdasarkan analisis tersebut ditemukan konvensi generik dalam film-film religi Islam paska orde baru yang meliputi : Arabic style, representation of gender, barat vs timur tengah, dan wacana tentang terorisme. Dari temuan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa film-film religi Islam menampilkan wajah Islam yang merupakan kompromi atas ideologi Islamisme dan modernisasi yang terjadi di Indonesia. Upaya tersebut adalah upaya industri untuk mengakomodasi kebutuhan pasar sehingga mampu menjadi komoditas industri yang potensialen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFISIPOL UMYen_US
dc.subjectFILM ISLAM, KONVENSI GENERIK, ANALISIS GENRE, KOMODIFIKASIen_US
dc.titleISLAM DALAM SINEMA INDONESIA : ANTARA DAKWAH DAN KOMERSIALISASI (KONVENSI GENERIK DALAM FILM RELIGI INDONESIA PASCA ORDE BARU)en_US
dc.typeWorking Paperen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record