dc.contributor.advisor | WAHYUNI, ALFAINA | |
dc.contributor.author | WENING, DAYU LARAS | |
dc.date.accessioned | 2018-12-08T03:17:18Z | |
dc.date.available | 2018-12-08T03:17:18Z | |
dc.date.issued | 2018-09-26 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/23313 | |
dc.description | Latar Belakang : Kelahiran prematur adalah bayi lahir hidup kurang dari
37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir.Bayi lahir prematur
memiliki risiko kematian yang lebih tinggi, risiko penyakit, disabilitas dan
masalah pertumbuhan dibandingkan dengan bayi normal (Zhang et al.,
2012). Prematuritas merupakan kasus serius pada kehamilan yang dapat
ditimbulkan akibat anemia (Rukiyah et al, 2010). Bahaya anemia pada
Trimester II dan III dapat menyebabkan terjadinya partus prematur,
perdarahan ante partum sampai kematian (Mansjoer A. et al., 2008). Tujuan
umum penelitian ini adalah mengetahui hubungan anemia pada ibu hamil
trimester II dan III terhadap kejadian perdarahan post partum di Puskesmas
Tegalrejo Yogyakarta.
Metode : Penelitian non experimental dengan desain case control
menggunakan data sekunder rekam medis. Penelitian ini menggunakan 60
sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan terlepas dari kriteria eksklusi
yang melakukan kontrol atau melahirkan di puskesmas Tegalrejo
Yogyakarta. Uji statistic menggunakan Chi-Square.
Hasil: Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa anemia pada ibu hamil
trimester II memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian bayi lahir
prematur p=0,005 ; OR=4,644 ; 95% CI (1,562-13,812) . Sedangakn untuk
anemia pada ibu hamil trimester III tidak memiliki hubungan yang
bermakna dengan kejadian bayi lahir premature p=0,342 ; OR=0,604 ; 95%
CI (0,213-1,712).
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara anemia pada ibu
hamil trimester II dengan kejadian bayi lahir premature. Tidak ada
hubungan yang bermakna antara anemia pada ibu hamil trimester III
dengan kejadian bayi lahir prematur | en_US |
dc.description.abstract | Background: Preterm birth is a baby born alive less than 37 weeks calculated
from the first day of the last menstrual period. Babies born prematurely have a
higher risk of death, disease, disability and growth problems compared to normal
infants (Zhang et al., 2012). Prematurity is a serious case of pregnancy that can be
caused by anemia (Rukiyah et al, 2010). The danger of anemia in second trimester
and third trimester can cause premature parturition, bleeding ante partum and
death (Mansjoer A. et al., 2008). The general objective of this study was to
determine the relationship of anemia in second trimester and third trimester
pregnant women to the incidence of post partum hemorrhage in Tegalrejo Health
Center Yogyakarta.
Method: A non experimental research with case control design using medical
record secondary data. This research has 60 samples were those that met the
inclusion criteria and regardless of exclusion criteria that did control or gave birth
at the Tegalrejo health center in Yogyakarta. Chi Square were used for the statistic
test.
Results: The results of bivariate analysis showed that anemia in pregnant women
in second trimester had a significant relationship with the incidence of preterm
birth p = 0.005 ; OR = 4.644 and 95% CI (1,562-13,812). While for anemia in
third trimester pregnant women do not have a significant relationship with the
incidence of premature birth p = 0.342 ; OR = 0.604 ; 95% CI (0,213-1,712).
Conclusion: There is a significant relationship between anemia in pregnant
women in second trimester with the incidence of premature babies. There was no
significant relationship between anemia in pregnant women in the third trimester
with the incidence of premature babies. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Anemia, Trimester, Premature | en_US |
dc.title | HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DAN III DENGAN KEJADIAN BAYI LAHIR PREMATUR DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
399 | en_US |