dc.contributor.advisor | SARI, SOVIA SITTA | |
dc.contributor.author | AGESTI, RAVELITA | |
dc.date.accessioned | 2018-12-13T02:06:54Z | |
dc.date.available | 2018-12-13T02:06:54Z | |
dc.date.issued | 2018-12-05 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/23362 | |
dc.description | Iklan berfungsi sebagai sarana promosi untuk menawarkan barang dan jasa
mengalami perluasan menjadi alat untuk menciptakan makna simbolik melalui
bahasa dan visualisasi pesan dalam iklan dimana menghasilkan sebuah iklan yang
menyampaikan pesan komunikatif dan persuasif. Seperti halnya iklan Ramayana
Department Store versi Ramadan tahun 2017 dan 2018 di situs YouTube yang
menampilkan tradisi mudik masyarakat Indonesia menjelang Hari Raya Lebaran.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan
menggunakan semiologi Roland Barthes. Dalam studi semiotika, iklan hadir
sebagai sebuah mitos yang menyajikan makna yang kental akan unsur ideologi
tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan simbol-simbol
tradisi mudik yang muncul dalam iklan tersebut untuk menganalisa mitos yang
ada di dalamnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa iklan Ramayana
mengangkat fenomena sosial budaya masyrakat Indonesia ketika bulan Ramadan
yaitu mudik. Dalam iklan ini menunjukkan konstruksi pesan bahwa mudik
merupakan budaya masyarakat Indonesia yang menjadi sebuah keharusan dan
kewajiban setiap tahunnya dan dalam iklan ini digambarkan bahwa mudik
mayoritas dilakukan oleh masyarakat menengah ke bawah yang merantau ke kota.
Sehingga secara tidak sadar iklan ini mempengaruhi khalayak dengan
menanamkan ideologi baru yang berakhir menjadi mitos (makna yang
membudaya). | en_US |
dc.description.abstract | Iklan berfungsi sebagai sarana promosi untuk menawarkan barang dan jasa
mengalami perluasan menjadi alat untuk menciptakan makna simbolik melalui
bahasa dan visualisasi pesan dalam iklan dimana menghasilkan sebuah iklan yang
menyampaikan pesan komunikatif dan persuasif. Seperti halnya iklan Ramayana
Department Store versi Ramadan tahun 2017 dan 2018 di situs YouTube yang
menampilkan tradisi mudik masyarakat Indonesia menjelang Hari Raya Lebaran.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan
menggunakan semiologi Roland Barthes. Dalam studi semiotika, iklan hadir
sebagai sebuah mitos yang menyajikan makna yang kental akan unsur ideologi
tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan simbol-simbol
tradisi mudik yang muncul dalam iklan tersebut untuk menganalisa mitos yang
ada di dalamnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa iklan Ramayana
mengangkat fenomena sosial budaya masyrakat Indonesia ketika bulan Ramadan
yaitu mudik. Dalam iklan ini menunjukkan konstruksi pesan bahwa mudik
merupakan budaya masyarakat Indonesia yang menjadi sebuah keharusan dan
kewajiban setiap tahunnya dan dalam iklan ini digambarkan bahwa mudik
mayoritas dilakukan oleh masyarakat menengah ke bawah yang merantau ke kota.
Sehingga secara tidak sadar iklan ini mempengaruhi khalayak dengan
menanamkan ideologi baru yang berakhir menjadi mitos (makna yang
membudaya). | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Representasi, Budaya, Mudik, Iklan Youtube | en_US |
dc.title | REPRESENTASI TRADISI MUDIK MASYARAKAT INDONESIA DALAM IKLAN (ANALISIS SEMIOTIKA DALAM IKLAN RAMAYANA VERSI RAMAYANA MUDIK #KERENHAKSEGALABANGSA DAN #KERENLAHIRBATIN MENYAMBUT RAMADAN DI YOUTUBE) | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FISIP
765 | en_US |