Show simple item record

dc.contributor.authorKURNYANINGTYAS, PUTRI
dc.contributor.authorGHOZALI, MUHAMMAD THESA
dc.contributor.authorHADNING, INGENIDA
dc.date.accessioned2016-09-20T05:21:10Z
dc.date.available2016-09-20T05:21:10Z
dc.date.issued2016-08-15
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/2339
dc.descriptionNaskah ini merupakan laporan hibah penelitian kemitraan LP3M UMY tahun anggaran 2015/2016. Dana diperoleh melalui LP3M UMY.en_US
dc.description.abstractMasyarakat telah mengenal tinea versikolor dengan sebutan panu. Panu merupakan penyakit kulit yang sering terjadi, baik pada perempuan maupun laki-laki terutama karena berhubungan dengan masalah higienitas dan sanitasi yang buruk. Piper betle, merupakan salah satu tanaman obat yang banyak tumbuh di Indonesia dan dikenal dengan nama sirih. Sirih mengandung minyak atsiri terdapat fenol alam yang mempunyai daya antiseptik yang sangat kuat, tetapi tidak sporosid. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis dan konsentrasi suspending agent yang digunakan untuk menghasilkan sediaan losio dari ekstrak daun sirih (Piper betle) yang memiliki kualitas fisik yang optimal. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni. Penelitian ini dimulai dengan pembuatan ekstrak daun sirih (Piper betle) menggunakan metode destilasi. Ekstrak yang diperoleh dilakukan optimasi formulasi basis sediaan losio menggunakan suspending agent gom Arab 10%, 15%, 20% dan CMC Na 0,25%, 0,5%, 1%. Losio yang diperoleh dilakukan uji kualitas fisik yang meliputi pengamatan organoleptis, uji homogenitas, pengukuran pH, dan uji daya lekat sediaan. Hasil pengamatan organoleptis menunjukkan bahwa konsentrasi gom Arab memberikan pengaruh terhadap tekstur formulasi losio daun sirih. Semakin tinggi konsentrasi gom Arab maka tekstur losio semakin kental. Tekstur tertinggi tingkat kekentalan diperoleh pada konsentrasi gom Arab 20% dan terendah diperoleh pada konsentrasi gom Arab 10%. Rata-rata homogenitas terhalus pada formula yang menggunakan gom Arab 20%, sedangkan, homogenitas terkasar pada formula yang menggunakan CMC Na 1%. Berdasarkan hasil pengamatan pH, didapat perubahan pH selama penyimpanan yang mendekati rentang pH yang diinginkan (5,5). Hal ini disebabkan karena tidak ada penambahan larutan buffer pada formulasi losio daun sirih. Uji daya lekat memperoleh hasil waktu daya lekat yang bervariasi. Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan sediaan losio dari ekstrak daun sirih dengan suspending agent Gom Arab konsentrasi 20% memiliki kualitas fisik yang sesuai kriteria sediaan losio yang dipersyaratkan.en_US
dc.description.sponsorshipLP3M UMYen_US
dc.publisherUMYen_US
dc.titleOPTIMASI FORMULASI SEDIAAN LOSIO DARI EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle Linn)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record