| dc.contributor.advisor | HARSANTO, PUJI | |
| dc.contributor.author | PONDAAG, ALFA LERIAN | |
| dc.date.accessioned | 2018-12-18T03:29:42Z | |
| dc.date.available | 2018-12-18T03:29:42Z | |
| dc.date.issued | 2018-09-20 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/23406 | |
| dc.description | Hidrograf merupakan diagram/kurva yang menggambarkan hubungan antara parameter aliran debit dan waktu. Sungai yang tidak ada data pengukuran debit dalam waktu yang panjang, metode pengalihragam dari hujan menjadi debit sungai menjadi hal yang lazim dilakukan untuk mendapatkan debit banjir rancangan. HSS menjadi salah satu metode yang digunakan dalam analisis banjir rancangan. Penelitian ini menguji analisis hidrograf banjir dengan Metode Snyder dan Metode GAMA dengan grafik limpasan langsung dari stasiun AWLR Borobudur. Hasil penelitian yang didapat adalah sebagian besar nilai debit yang diperoleh dari analisis Metode GAMA dengan parameter asli lebih besar dari nilai debit limpasan langsung, untuk nilai debit puncak (Qp)= 27,164 m3/d yang diperoleh dari pengamatan, sedangkan besar nilai debit yang diperoleh dari analisis Metode Snyder dengan parameter asli lebih besar, untuk debit puncak (Qp) = 12,971 m3/d dari hasil pengamatan. Dan dari hasil proses modifikasi, nilai parameter Cp Snyder sama dengan 0,15, serta nilai parameter dari metode GAMA, untuk nilai konstanta pada persamaan Qp adalah sama dengan 9,7. | en_US |
| dc.description.abstract | Hydrograph is a diagram / curve that illustrates the relationship between discharge flow parameters and time. The river that has no discharge measurement data in a long time, the method of switching from rain to river discharge is a common thing to do to get a design flood discharge. HSS is one of the methods used in the design flood analysis. This study tested the flood hydrograph analysis with Snyder Method and GAMA Method with direct runoff graph from Borobudur AWLR station. The results obtained are most of the discharge values obtained from the analysis of the GAMA Method with the original parameters is greater than the value of direct runoff discharge, for the peak discharge value (Qp) = 27.164 m3 / d obtained from observations, while the value of the discharge obtained from Snyder Method analysis with greater original parameters, for peak discharge (Qp) = 12,971 m3 / d from observations. And from the results of the modification process, the Snyder Cp parameter value is equal to 0.15, and the parameter value of the GAMA method, for the constant value in the Qp equation is equal to 9.7. | en_US |
| dc.publisher | FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
| dc.subject | Upstream Progo, direct runoff, Snyder method, GAMA method, flood hydrograph. | en_US |
| dc.title | ANALISIS HIDROGRAF BANJIR DENGAN METODE SNYDER DAN GAMA DI SUNGAI PROGO HULU | en_US |
| dc.type | Thesis
SKR
F T
570 | en_US |
