Show simple item record

dc.contributor.advisorWAHYU, BAMBANG
dc.contributor.authorAKBAR, MUHAMMAD FAHRIZZAL
dc.date.accessioned2018-12-22T05:59:49Z
dc.date.available2018-12-22T05:59:49Z
dc.date.issued2018-12-07
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/23472
dc.description.abstractAmerika Serikat yang telah menjadi negara superior pasca perang dingin memiliki mobilitas tinggi dalam peranan kepentingan dalam negeri suatu bangsa. Intervensi yang dilakukannya membuat Kuba geram sehingga sanksi embargo ekonomi yang telah dilakukan pada tahun 1960 masih juga diterapkan. Kehadiran embargo ekonomi Amerika Serikat terhadap Kuba yang tetap bertahan walaupun telah dilakukan usaha dalam mengembalikan hubungan (normalisasi) kedua negara. Skripsi ini akan membahas mengenai mengapa kebijakan yang dilakukan Amerika Serikat atas embargo ekonomi terhadap Kuba pasca normalisasi hubungan bilateral kedua negara tetap dijalankan walaupun didalam konstitusi Kuba telah dirombak dengan sedemikian rupa sehingga telah terjadi reformasi “kiri” yang baru. Proses dalam pengambilan kebijakan untuk tetap melakukan embargo ekonomi pasca normalisasi hubungan melibatkan Presiden Barrack Obama selaku eksekutif dan Senat Komisi Hubungan Internasional selaku perwakilan dari House of Representative Amerika Serikat sebagai legislatif memberikan usulan rekomendasi kebijakan politik luar negeri terbaik untuk tetap atau tidaknya melakukan embargo ekonomi terhadap Kuba pasca normaliasasi hubungan.en_US
dc.publisherFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectPolitik Luar Negeri;Sikap Amerika Serikat; ;Barrack Obama; Kuba; Raul Castro; Politik Ekonomien_US
dc.titleSIKAP AMERIKA SERIKAT TERHADAP REFORMASI POLITIK EKONOMI DI KUBA (2014-2016)en_US
dc.typeThesis SKR FISIP 758en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record