Show simple item record

dc.contributor.advisorDARUMURTI, AWANG
dc.contributor.authorWAHYUNINGSIH, TRI
dc.date.accessioned2018-12-22T07:12:09Z
dc.date.available2018-12-22T07:12:09Z
dc.date.issued2018-12-11
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/23483
dc.description.abstractKabupaten Purworejo adalah salah satu daerah yang tanggap akan pembangunan, dilihat dari kebijakan terkait dengan penataan kawasan alun-alun Purworejo. Agar terwujudnya kebijakan tersebut, pemerintah melakukan relokasi terhadap PKL kawasan alun-alun Purworejo. Pada saat kegiatan relokasi berlangsung terjadi sebuah penolakan dari pihak PKL. Mereka terbagi menjadi dua kubu yaitu PKL yang meu menerima relokasi dan yang menolak direlokasi. Pihak PKL yang menolak adanya relokasi ini melakukan demosntrasi dan memberikan gugatan kepada pemerintah Kabupaten Purworejo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana komunikasi pemerintah dalam relokasi Pedagang Kaki Lima Kawasan alun-alun Purworejo Tahun 2017-2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, untuk mendeskripsikan fenomena komunikasi yang terjadi saat penelitian berlangsung. Dalam pengumpulan data penelitian ini menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Dengan Teknik tersebut peneliti akan menemukan jawaban dari fenomena komunikasi yang dilakukan pemerintah dengan PKL ketika melakukan relokasi. Dalam melakukan penelitian komunikasi menggunakan teori Harold Lasswell yang didalamnya memiliki indikator yaitu komunikator, Pesan, Media, Komunikan dan Feedback. Proses komunikasi Pemerintah Kabupaten Purworejo dalam relokasi PKL tahun 2017-2018 berjalan dengan baik. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikator adalah Tim Khusus yang dibentuk dalam Keputusan Bupati Purworejo No 180 Tahun 2017. Pesan yang disampaikan dengan cara face to face melalui sosialisasi. Media yang digunakan adalah media cetak dengan surat edaran, media visual dengan spanduk dan media audio visual adalah mengunggah video melalui youtube. Komunikan dalam relokasi ini adalah PKL. Feedback dalam proses komunikasi adalah negatif dan positif. Dengan menggunakan Harold Lasswell proses komunikasi yang dilakukan pemerintah Purworejo telah berhasil. Dalam proses komunikasi pemerintah masih adanya kendala yang membuat proses komunikasi terhambat. Kendala tersebut yaitu penggunaan bahasa, pemberian penafsiran, perbedaan status, ketidaksediaan seseorang dalam menerima dan mengirim pesan, tekanan-tekanan, dan pembatasan.en_US
dc.publisherFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectKomunikasi Pemerintah, Relokasi, Pedagang Kaki Limaen_US
dc.titleKOMUNIKASI PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO DALAM RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMAen_US
dc.title.alternativeStudi kasus : Alun-alun Purworejo Tahun 2017-2018en_US
dc.typeThesis SKR FISIP 756en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record