| dc.contributor.advisor | DJUMADI, DJUMADI | |
| dc.contributor.author | HUTAMA, MUHAMAD CHEPI | |
| dc.date.accessioned | 2018-12-24T03:32:19Z | |
| dc.date.available | 2018-12-24T03:32:19Z | |
| dc.date.issued | 2018-12-07 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/23507 | |
| dc.description | Pasca berakhirnya perang dingin, sebagian negaranegara
dunia berlomba-lomba untuk membangun sistem
persenjataan mutakhir sebagai upaya meningkatkan posisi
tawar atas negara lain, serta sebagai kebijakan antisipatif dari
negara atau pihak lain. Salah satunya adalah misil berjenis
(ICBM/intercontinental ballistic missile) yang mampu
menjangkau target sasaran jarak jauh atau yang kemudian
dikenal dengan misil lintas benua yang dikembangkan oleh
Korea Utara,
Pada penelitian ini penulis akan menganalisa lebih
lanjut tentang bentuk antisipasi Jepang dalam menangani
ICBM (Intercontinental Ballistic Missile) Korea Utara tahun
2009-2016. Pada penelitian ini penulis menggunakan beberapa
pendekatan, masing teori kerjasama internasional dan konsep
balistic missile defense (BMD). Sedangkan metodologi
penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan
teknik pengumpulan data sekunder.
Dari pembahasan maka dapat diketahui potensi ancaman
intercontinental ballistic missile (ICBM) korea utara terhadap
jepang dan upaya antisipasinya tahun 2009-2016 diwujudkan
melalui pengembangan sistem pertahanan pasif menjadi sistem
pertahanan aktif yang melalui latihan bersama, dukungan alih
teknologi, dukungan dalam forum kerjasama multilateral dan
anggaran pertahanan luar negeri. Selain itu, kerjasama antara
Amerika Serikat dan Jepang dalam menangani ICBM Korea
Utara tahun 2009-2016 juga diwujudkan melalui
pengembangan sistem Ballistic Missile Defense (BMD)
dengan memanfaatkan sistem pertahanan Jepang dan Amerika
Serikat Aegis Ashore. | en_US |
| dc.description.abstract | The post the end of the cold war, most countries of the
world are vying to build sophisticated weaponry systems in an
effort to enhance the bargaining position over other countries,
as well as a State of anticipatory policies or other parties. One
of them is a missile (ICBM/intercontinental ballistic missile)
which is capable of reaching targets remote target or known
with transcontinental missiles developed by North Korea.
In this study the author will analyze further about the
anticipated form of Japan in handling North Korea's
Intercontinental Ballistic Missile in 2009-2016. In this study
the author uses a number of approaches, each of which
international cooperation theory and the concept of balistic
missile defense (BMD). While the research methodology used
is descriptive qualitative data collection techniques with
secondary.
From the reserach it can be known to the potency of
North Korea's intercontinental ballistic missile (ICBM) on
Japan and their anticipatory acts in 2009-2016 realized
through the development of a passive defense system becomes
active defense system is realized through the exercise with
support, technology transfer, support in multilateral
cooperation forums and foreign defence budget. In addition,
cooperation between the United States and Japan in dealing
with North Korea years of ICBM 2009-2016 also realized
through systems development Ballistic Missile Defense (BMD)
by utilizing defense system Japan and US | en_US |
| dc.publisher | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
| dc.subject | US-Japan Defense, ICBM, North Korean. | en_US |
| dc.title | POTENSI ANCAMAN INTERCONTINENTAL BALLISTIC MISSILE (ICBM) KOREA UTARA TERHADAP JEPANG DAN UPAYA ANTISIPASINYA TAHUN 2009-2016 | en_US |
| dc.type | Thesis
SKR
FISIP
723 | en_US |
