Show simple item record

dc.contributor.advisorUTARI, TITA RATYA
dc.contributor.authorYOELANDA, ANDHIKA SURYA
dc.date.accessioned2019-01-03T02:15:19Z
dc.date.available2019-01-03T02:15:19Z
dc.date.issued2018-09-19
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/23591
dc.descriptionLatar Belakang: Kasus maloklusi merupakan salah satu permasalahan utama di Indonesia dan merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang cukup besar setelah karies gigi dan penyakit periodontal. Prevalensi maloklusi di Indonesia masih sangat tinggi yaitu sekitar 80%. Kelainan maloklusi dapat menyebabkan terjadinya masalah kelainan yaitu dentofasial dan adanya masalah dalam pergerakan rahang. Penelitian mengenai kebutuhan perawatan ordontik masih jarang dilakukan. Pengukuran kebutuhan perawatan ordontik dapat dilakukan dengan menggunakan IOTN (Index Ortodontik Treatment Need). Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan perawatan ortodontik pada mahasiswa kedokteran gigi umy berdasarkan indeks IOTN. Bahan dan Cara: Penelitian ini menggunakan 32 sampel mahasiswa yang belum melakukan perawatan ortodontik dan yang memenuhi kriteria inklusi. Penilaian menggunakan Index Ortodontik Treatment Need yang terdiri dari dua komponen, yaitu Aesthetic Component dan Dental Health Component. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis data diskriptif dengan uji Shapiro-Wilk untuk mengetahui normalitas dan homogenitas data dan uji Mann Withney digunakan untuk menguji perbedaan data berpasangan pada sebaran data tidak normal. Hasil Penelitian: Hasil dari pengukuran DHC didapatkan 53.13% tidak membutuhkan perawatan, 25% membutuhkan perawatan sedang, dan 21.88% sangat membutuhkan perawatan. Pada pengukuran AC 84.35% tidak membutuhkan perawatan, 9.37% sedikit membutuhkan perawatan, dan 6.25% sangat membutuhkan perawatan. Analisis Mann Withney pengukuran AC dan DHC menunjukkan nilai p<0,005 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan dari skor kebuthan perawatan ortodontik antara laki laki dan perempuan. Kesimpulan: Dari keseluruhan sample menunjukan bahwa mahasiswa kedokteran gigi umy tidak membutuhkan atau sedikit membutuhkan perawatan ortodontik dibuktikan oleh >50% subjek tidak membutuhkan perawatan. Terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik antara skor AC dan DHC pada kebutuhan perawatan ortodontik. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbandingan kebutuhan perawatan ortodontik antara subjek laki laki dan perempuan.en_US
dc.description.abstractLatar Belakang: Kasus maloklusi merupakan salah satu permasalahan utama di Indonesia dan merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang cukup besar setelah karies gigi dan penyakit periodontal. Prevalensi maloklusi di Indonesia masih sangat tinggi yaitu sekitar 80%. Kelainan maloklusi dapat menyebabkan terjadinya masalah kelainan yaitu dentofasial dan adanya masalah dalam pergerakan rahang. Penelitian mengenai kebutuhan perawatan ordontik masih jarang dilakukan. Pengukuran kebutuhan perawatan ordontik dapat dilakukan dengan menggunakan IOTN (Index Ortodontik Treatment Need). Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan perawatan ortodontik pada mahasiswa kedokteran gigi umy berdasarkan indeks IOTN. Bahan dan Cara: Penelitian ini menggunakan 32 sampel mahasiswa yang belum melakukan perawatan ortodontik dan yang memenuhi kriteria inklusi. Penilaian menggunakan Index Ortodontik Treatment Need yang terdiri dari dua komponen, yaitu Aesthetic Component dan Dental Health Component. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis data diskriptif dengan uji Shapiro-Wilk untuk mengetahui normalitas dan homogenitas data dan uji Mann Withney digunakan untuk menguji perbedaan data berpasangan pada sebaran data tidak normal. Hasil Penelitian: Hasil dari pengukuran DHC didapatkan 53.13% tidak membutuhkan perawatan, 25% membutuhkan perawatan sedang, dan 21.88% sangat membutuhkan perawatan. Pada pengukuran AC 84.35% tidak membutuhkan perawatan, 9.37% sedikit membutuhkan perawatan, dan 6.25% sangat membutuhkan perawatan. Analisis Mann Withney pengukuran AC dan DHC menunjukkan nilai p<0,005 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan dari skor kebuthan perawatan ortodontik antara laki laki dan perempuan. Kesimpulan: Dari keseluruhan sample menunjukan bahwa mahasiswa kedokteran gigi umy tidak membutuhkan atau sedikit membutuhkan perawatan ortodontik dibuktikan oleh >50% subjek tidak membutuhkan perawatan. Terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik antara skor AC dan DHC pada kebutuhan perawatan ortodontik. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbandingan kebutuhan perawatan ortodontik antara subjek laki laki dan perempuan.en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectOrtodontik, IOTN, Maloklusi, Dental Health Component, Aestethic Componenten_US
dc.titleKEBUTUHAN PERAWATAN ORTODONTIK BERDASARKAN INDEX OF ORTODONTIK TREATMENT NEED (IOTN) PADA MAHASISWA KEDOKTERAN GIGI UMYen_US
dc.typeThesis SKR FKIK 395en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record