dc.contributor.advisor | SUPRABOWO, IMAM | |
dc.contributor.author | MUSTIKANTI, YUSELFA | |
dc.date.accessioned | 2019-01-07T06:57:17Z | |
dc.date.available | 2019-01-07T06:57:17Z | |
dc.date.issued | 2018-12-31 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/23651 | |
dc.description | Dokter idealnya dapat menyampaikan pesan yang berhubungan mengenai kesehatan pasien dengan baik dan benar, informasi yang disampaikan pun hendaknya juga tidak terpotong, sehingga pasien tidak mengalami salah paham. Komunikasi yang baik antara dokter terhadap pasien dapat memberikan kepuasan terhadap pasien bahwa orang yang ia percayai untuk kesembuhannya, berkompeten dan benar peduli atas kesembuhannya. Peneliti mengambil lokasi di Puskesmas Kasihan II karena jumlah pasien yang sangat banyak dibandingkan dengan puskesmas lain yang letaknya juga dekat di daerah tersebut. Hal ini menarik bagi peneliti, bagaimana komunikasi dokter terhadap pasien yang berlangsung, apakah lebih disukai oleh pasien-pasien tersebut, sehingga Puskesmas Kasihan II memiliki jumlah pasien yang membludak dibandingkan puskesmas sekitar. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan prinsip komunikasi terapeutik dokter umum terhadap pasien yang berlangsung di Puskesmas Kasihan II. Penelitian ini akan dilakukan dengan pendekatan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan, wawancara, perbincangan, dan dokumentasi. Dari wawancara yang peneliti lakukan, tidak ditemukan pasien yang mengalami miskomunikasi dengan dokter. Dokter A melakukan 8 dari 9 prinsip komunikasi terapeutik. Dokter B telah melakukan semua prinsip komunikasi terapeutik. Dokter C telah melakukan semua prinsip komunikasi terapeutik. Dokter D telah melakukan semua prinsip komunikasi terapeutik. Komunikasi terapeutik yang berlangsung antara dokter umum terhadap pasien Puskesmas Kasihan II sudah sesuai dengan prinsip komunikasi terapeutik | en_US |
dc.description.abstract | Ideally the medical doctor be able to communicate messages related to the patient's health properly and correctly, the information communicated should also not be cut off, so that the patient does not misunderstand. Good communication between doctors to patients can provide satisfaction to the patient so he trust his recovery to the doctor and he believe the doctor is competent and truly cares for his recovery. The research location is Puskesmas Kasihan II for the number of patients is more that other puskesmas located nearby. This is interesting to researcher and raises research question, how does the medical doctor communicate to the patients and how it is related to the number of patient at Puskesmas Kasihan II. The purpose of the study was to describe the principles of the medical docter’s therapeutic communication to patients that took place at the Puskesmas Kasihan II. This study was conducted with the qualitative approach. The data collection techniques used in this research are observation, interview, conversation, and documentation. The result shows that there were no patients who experienced miscommunication with doctors. Doctor A did 8 of the 9 principles of therapeutic communication. Doctor B did all the principles of therapeutic communication. Doctor C did all the principles of therapeutic communication. Doctor D did all the principles of therapeutic communication. Therapeutic communication that takes place between general practitioners and patients at Puskesmas Kasihan II is in accordance with the principles of therapeutic communication. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | therapeutic communication, medical doctor’s communication, miscommunication | en_US |
dc.title | PRINSIP KOMUNIKASI TERAPEUTIK DOKTER UMUM TERHADAP PASIEN PUSKESMAS KASIHAN II | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FAI
394 | en_US |