Show simple item record

dc.contributor.advisorSUSWANTA, SUSWANTA
dc.contributor.authorNURHIDAYATULLAH, NURHIDAYATULLAH
dc.date.accessioned2019-01-23T01:35:54Z
dc.date.available2019-01-23T01:35:54Z
dc.date.issued2018-11
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/23945
dc.descriptionProgram One Village One Product (OVOP) adalah program yang dapat bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara memanfaatkan produk unggulan setempat. Adapun objek penelitian ini adalah produk unggulan kakao. Pada dasarnya penelitian ini menekankan pada tingkat implementasi program One Village One Product (OVOP) di Desa Banjaroya. Oleh karena itu, ketika melihat dari permasalahan dari kebijakan program tersebut, dalam pengembangan produk unggulan kakao berupa teknis ataupun sumber daya yang dimiliki di Desa tersebut. Maka dari itu pentingnya evaluasi dan monitoring terhadap Dinas Pertanian dan Pangan selaku penyelenggara pengembangan produk unggulan tersebut. Berdasarkan dalam pendekatan yang dapat digunakan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi program One Village One Product di Desa Banjaroya. Penelitian dapat dilaksanakan di Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo. Metode penelitian yang dapat digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk teknik analisis dapat dilakukan dengan cara reduksi data, pembahasan dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk implementasi kebijakan program One Village One Product di Desa Banjaroya dari segi pelaksanaan kebijakan program tersebut memang di dalam teknis terutama peralatan pengolahan produk unggulan terdapat kendala. Terkait kontrol Pemerintah terdapat kurang pasrtisipatif di sebagian dukuh yang ada di Desa tersebut, tetapi dalam sosialisasi terkait produk unggulan di Desa Banjaroya tersebut sudah sering dilakukan Pemerintah. Terkait dengan sumber daya manusia di Desa Banjaroya masih ketergantungan dan selalu butuh bimbangan oleh Pemerintah. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan bahwasanya kebijakan program implementasi One Village One Product di Desa Banjoroya adalah sudah cukup baik, hanya saja ada sedikit kendala yaitu pada tahap pengelolan produk unggulan belum baik dan masih kurang efektif. Dengan adanya permasalahan ini harapannya cepat dalam bertindak dan selalu ada kontrol setiap dukuh di Desa Banjaroya demi menciptakan kesejahteraan masyarakat.en_US
dc.description.abstractProgram One Village One Product (OVOP) adalah program yang dapat bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara memanfaatkan produk unggulan setempat. Adapun objek penelitian ini adalah produk unggulan kakao. Pada dasarnya penelitian ini menekankan pada tingkat implementasi program One Village One Product (OVOP) di Desa Banjaroya. Oleh karena itu, ketika melihat dari permasalahan dari kebijakan program tersebut, dalam pengembangan produk unggulan kakao berupa teknis ataupun sumber daya yang dimiliki di Desa tersebut. Maka dari itu pentingnya evaluasi dan monitoring terhadap Dinas Pertanian dan Pangan selaku penyelenggara pengembangan produk unggulan tersebut. Berdasarkan dalam pendekatan yang dapat digunakan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi program One Village One Product di Desa Banjaroya. Penelitian dapat dilaksanakan di Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo. Metode penelitian yang dapat digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk teknik analisis dapat dilakukan dengan cara reduksi data, pembahasan dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk implementasi kebijakan program One Village One Product di Desa Banjaroya dari segi pelaksanaan kebijakan program tersebut memang di dalam teknis terutama peralatan pengolahan produk unggulan terdapat kendala. Terkait kontrol Pemerintah terdapat kurang pasrtisipatif di sebagian dukuh yang ada di Desa tersebut, tetapi dalam sosialisasi terkait produk unggulan di Desa Banjaroya tersebut sudah sering dilakukan Pemerintah. Terkait dengan sumber daya manusia di Desa Banjaroya masih ketergantungan dan selalu butuh bimbangan oleh Pemerintah. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan bahwasanya kebijakan program implementasi One Village One Product di Desa Banjoroya adalah sudah cukup baik, hanya saja ada sedikit kendala yaitu pada tahap pengelolan produk unggulan belum baik dan masih kurang efektif. Dengan adanya permasalahan ini harapannya cepat dalam bertindak dan selalu ada kontrol setiap dukuh di Desa Banjaroya demi menciptakan kesejahteraan masyarakat.en_US
dc.publisherFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectImplementasi kebijakan, Program OVOP, Produk Unggulan Kakaoen_US
dc.titleIMPLEMENTASI PROGRAM ONE VILLAGE ONE PRODUCT KABUPATEN KULON PROGO PADA TAHUN 2017 (STUDI KASUS DESA BANJAROYA KECAMATAN KALIBAWANG KULON PROGO)en_US
dc.typeThesis SKR FISIP 680en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record