Show simple item record

dc.contributor.advisorWIRANATAKUSUMA, DIMAS BAGUS
dc.contributor.advisorUTAMI, YULI
dc.contributor.authorVICTHORI, IKHWAN
dc.date.accessioned2019-01-23T06:11:57Z
dc.date.available2019-01-23T06:11:57Z
dc.date.issued2018-12-18
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/23956
dc.descriptionPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis Risiko pada Perbankan Syariah di Indonesia dengan melihat risiko mana yang signifikan dominan diantara risiko yang lainnya. Penelitian ini menggunakan data time series secara bulanan mulai dari 2010: M1 hingga 2018: M8. Jenis data yang digunakan adalah data Sekunder yang diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan dengan menggunakan Metode Pendekatan Vector Error Correction Model (VECM). Variabel proxy dari masing-masing Risiko ialah Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan variabel proxy dari Risiko Likuiditas, Non Performing Financing (NPF) merupakan variabel proxy dari Risiko Kredit, dan Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operational (BOPO) merupakan proxy dari Risiko Operational. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Non Performing Financing (NPF) menjadi risiko tertinggi pada Perbankan Syariah di Indonesia, maka dari itu dapat simpulkan bahwa risiko kredit adalah risiko yang paling dominan dalam penelitian ini. Oleh sebab itu, Perbankan Syariah lebih memfokuskan pada risiko credit agar tidak terjadinya kegagalan sistem perbankan Syariah di Indonesia.en_US
dc.description.abstractThis study aims to analyze the risks in Shariah Banking in Indonesia by looking at which risks are significantly dominant among the other risks. This study uses time series data on a monthly basis starting from 2010:M1 to 2018:M8. The type of data used is secondary data obtained from the Financial Services Authority using the Approach Vector Error Correction Model (VECM) Method. The proxy variable of each Risk is Financing to Deposit Ratio (FDR) is a proxy variable of Liquidity Risk, Non Performing Financing (NPF) is a proxy variable of Credit Risk, and The Operational Expenses to Operational Revenue (BOPO) is a proxy of Operational Risk. The findings of this study indicate that Non Performing Financing (NPF) is a risk leader in Shariah Banking in Indonesia. Therefore it can be concluded that credit risk is the most dominant risk in this study. Shariah banking should focus more on credit risk to mitigate the banking sector failure of the Shariah banking system in Indonesia.en_US
dc.publisherFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectLiquidity Risk, Credit Risk, Operational Risk, Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), The Operational Expenses to Operational Revenue (BOPO) of Shariah banking.en_US
dc.titleANALISA RISIKO PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010 - 2018en_US
dc.typeThesis SKR FEB 791en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record