Show simple item record

dc.contributor.authorARIFIANTO, ADITYO
dc.date.accessioned2019-02-21T04:01:38Z
dc.date.available2019-02-21T04:01:38Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/25204
dc.description.abstractKlaim sepihak oleh Cina terkait wilayah blok Natuna merupakan bagian dari wilayahnya membuat hubungan Indonesia dengan Cina memanas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana politik Indonesia dalam konflik Laut Cina Selatan Blok Natuna. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan studi pustaka. Analisis data dilakukan dengan prinsip analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa politik Indonesia dalam konflik Laut Cina Selatan Blok Natuna dipengaruhi oleh Rezim yang berkuasa. Dengan menganut politik luar negeri bebas aktif, Jokowi melakukan 4 pendekatan dalam mensikapi konflik laut Cina Selatan, yaitu geopolitik, pertahanan dan keamanan, hukum dan diplomasi, dan kerjasama ekonomi. Pendekatan Geopolitik ditunjukkan dengan munculnya Doktrin Poros Maritim Dunia. Pertahanan dan keamanan ditunjukkan dengan peningkatan anggaran militer terutama untuk menambah dan mengganti alutsista. Pendekatan Hukum dan Diplomasi telah dilakukan sepanjang jaman. Pendekatan kerjasama ekonomi dilakukan dengan memperbanyak kerjasama dalam bidang ekonomi di kawasan laut Cina Selatan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherMAGISTER ILMU HUBUNGAN INTERNATIONALen_US
dc.subjectKebijakanen_US
dc.subjectLaut Cina Selatanen_US
dc.subjectBlok-Natunaen_US
dc.subjectGeopolitiken_US
dc.titleKEBIJAKAN INDONESIA TERHADAP ISU KONFLIK BLOK-NATUNA DI LAUT CINA SELATAN (2014-2018)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record