dc.description.abstract | Latar belakang: Remunerasi menjadi sebuah perubahan mendasar pada proses manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya di Rumah Sakit A (selanjutnya disingkat RSA). Sistem remunerasi memberikan reward kepada karyawan berdasarkan tiga komponen utama penilaian, yaitu, “pay for people (berdasarkan tingkat pengetahuan dan kecakapan), pay for position (berdasarkan jabatan yang diemban), dan pay for performance (berdasarkan pencapaian prestasi kinerja yang dihasilkan).
Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara. Analisis data dengan menggunakan 3 tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.
Hasil: Dalam membentuk sistem remunerasi, salah satu proses yang harus dilalui adalah penyusunan Indikator Kinerja Individu(IKI) dan Indikator Kinerja Unit (IKU). Penyusunan IKI dan IKU membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang hal apa saja yang menjadi target perbaikan di individu karyawan dan unit kerja di RS. Hal ini dilakukan karena akan sangat kurang bermanfaat seandainya aspek yang menjadi prioritas dan bobot penilaian yang ada tidak dapat terealisasai lantaran aspek aspek yang dinilai dalam IKI dan IKU sulit dicapai oleh staf atau bahkan terlalu mudh dicapai. Inilah salah satu kendala yang dihadapi tim Remunerasi RS amal sehat dalam menyusun IKI dan IKU.IKI dan IKU selanjutmya menjadi dasar penilaian pembayaran performance related pay.
Kesimpulan: Proses pembentukan remunerasi sangat membutuhkan penyusunan IKI dan IKU yang cermat, baik dari sisi aspek –aspek prioritas yang dinilai dan penentuan bobot penilaiannya. Karena dari IKI dan IKU inilah performa karyawan dapat diukur secara lebih obyektif. Dari penilaian IKI an IKU ini diharapkan terjadi perubahan yang signifikan pada performa RS dan pada giliran selanjutnya berpengaruh kepada kesejahteraan karyawan. | en_US |