dc.description.abstract | Latar Belakang: Rumah sakit merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan secara keseluruhan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan. Kegiatan rumah sakit menghasilkan berbagai macam sampah medis seperti jarum suntik, jarum infus, botol obat yang terbuat dari kaca, kasa yang sudah terkontaminasi darah dan cairan tubuh pasien. Tenaga layanan kesehatan, merupakan kelompok yang berisiko paling besar untuk terkena infeksi. Selain itu, petugas Kesehatan sangat potensial terpapar darah pada saat melaksanakan peran dan fungsinya sehari-hari, oleh karena itu mereka selalu beresiko tertular berbagai penyakit yang disebabkan kuman patogen, seperti HIV (Human Immunodeficiency Virus), virus hepatitis B dan virus hepatitis C. Kecelakaan yang paling umum terjadi dipelayanan kesehatan adalah tertusuk jarum suntik yang dipakai pada pasien menusuk kulit seorang petugas pelayanan kesehatanFaktor pengetahuan menjadi dasar keberhasilan pengelolaan sampahrumah sakit. Tujuan Penelitian:untuk mengetahui gambaran pengelolahan limbah tajam dan non tajam klinis infeksius di RSUD Kota Jogja. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatifdengan rancangan studi kasus. Fokus utama dalam penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengelolahan limbah tajam dan non tajam klinis infeksius apakah sudah diterapkan sesuai dengan SOP RS oleh bidan di bangsal kenanga RSUD Kota JOGJA. Hasil dan Pembahasan: Pengelolahan limbah tajam klinis infeksius sudah dilaksanakan sesuai deng SOP yang ada dari mulai pemilahan limbah, pengumpulan limbah, pengangkutan limbah medis, penampungan sementara limbah medis, pengangkutan limbah dan pembuangan akhir limbah rumah sakit, selain itu pengelolahan limbah non tajam klinis infeksius di RSUD Kota Jogja dilakukan sama dengan limbah tajam mengingat keduanya sama-sama infeksius sehingga penanganannya sesuai dengan SOP yang ada. | en_US |